Sala senyum untuk semua yang setia membaca, entah itu siapa
atau mungkin hanya aku sendiri yang setia menulis ini dan setia pula untuk
membacanya. 30 September hari terkhir bulan September. Perlukah menyanyikan
lagu Wake me up when september Ends, biar lebih berasa kelhilangannya. Entah kenapa
Green Day menciptakan lagu itu. Dan memasang angka 30 September sebagai
judulnya.
Dan sekarang september akan berakhir banyak cerita rasanya
yang perlu aku kisahkan karena tak mampu aku pendam sendiri. Cerita bahagia,
menyebalkan, susah, sedih, menyakitkan, dan yang lainnyalah. Seperti saat
pertama bertemu dalam area September, harapan selalu ada mungkin juga
septemberteramat spesial sehingga harapan kupanjatkan saat itu.
Entah mau mulai cerita dari mana. Pernahkah kalian berpikir,
apa yang kamu rasakan saat itu, suatu saat akan kau buat orang lain itu
merasakan. Mungkin bisa dibilang balas dendam. Tapi kita tidak pernah berniat
berbuat seperti itu. Sepert saat ini. Aku selalu paling benci dengan orang PHP
alias Pemberi Harapan Palsu, sangat sakit rasanya. Malu, campur aduk jadi satu.
Kenapa aku tahu, karean dulu aku pernah merasakan itu. Sakit, benar-benar
sakit. Setidak-tidaknya butuh waktu tiga bulan untuk menjadi terbiasa. Tapi
sekarang, entah apa yang aku lakukan, tanpa aku sadari aku membuat sesuatu yang
aku tak suka. PHP !!! tidak pernah sediktpun untuk memberi PHP. Namun nyatanya
Wildan merasakan hal itu.
Rasa yang aku alami saat dulu, kini aku berikan rasa itu
kepada orang lain. Entah apa yang harus kulakukan. Tidak pernah ada niat untuk
menyakiti seseorang. Putus dengan wildan. Aku hanya tidak ingin rasanya padaku
semakin terlampau jauh. Dan buatku mungkin lebih baik, namun dia menganggapnya
berbeda. Tidak salah, tak ada yang perlu disalahkan semua terjadi begitu saja,
dan itu terjadi tanpa melalui proses yang panjang. Urusan hati kadang memang
tak pernah kit mengerti. Seperti kata Wildan, “aku gak tahu gimana caranya aku
suka kamu, namun rasa ini adalah anugrah Tuhan yang udah aku terima”. Dan juga
tak salah jika Wildan bisa memaafkanku. Karena aku juga saat dulu butuh waktu 3
bulan untu terbiasa.
Dan lepas dari cerita cintaku, yang tak pernah aku pikirkan
akan menyakiti hati orang lain. Saat ini, ahhh bukan aku rasa saat itu. Bertemu
dengan dia temannya temanku.untuk pertama kalinya. Selama aku berada di tempat
ini, dialah orang yang membuat tawaku begitu lepas. Meskipun itu kali pertama
kita bertemu, tapi ibarat kata kita sudah ada dalam satu frekuensi, saling
mengerti. Hingga terlihat kita kenal sudah sejak setahun lalu. Bercerita dengannya
teramat nyaman, aku mampu ngerti apa yang dia rasakan.
Namun nyatanya tak pernah ada orang-orang itu baik, sebelum
kamu mengenalnya lebih jauh. Bersamanya aku merasa nyaman, namun semuanya selalu
berbeda, enntah bagaimana endingny antara aku dengannya. Yang pasti aku
merindukan dia saat pertama kali kita bertemu, tertawa bersamanya. Dan bercerita
sebuah perjalanan kehidupan.
Mungkin benar, saat kamu jatuh cinta, kamu kehilangan 2
orang temanmu. Mungkin itu juga apa yang dia saat ini. Dia sedang PDKT dengan
temanku. Dan dilanda kegalauan menyaksikan kedekatannya bersama dia atau
merindukan saat tawaku dengannya ingin kuulang, namun tak pernah terealisasi. Ingin
rasanya dia memberiku kesempatan untuk
bercerita, dan aku mendengarkan ceritanya seperti saat itu. Aku merindu,
merindu saat itu. Dan aku benci, benci karena hal yang yak aku mengerti, tapi
buatku itu wajar sajalah.
Wanita mudah suka pada laki-laki yang mampu membuatnya
tertawa lepas. Aku tak berharap akan bersamanya, namun aku hanya ingin
waktu-wakttu saat itu.
Dan sekarang aku tutup cerita di september. Semoga akan ada cerita
lagi.... entah seperti apa itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar