Senin, 30 September 2013

September Ends



Sala senyum untuk semua yang setia membaca, entah itu siapa atau mungkin hanya aku sendiri yang setia menulis ini dan setia pula untuk membacanya. 30 September hari terkhir bulan September. Perlukah menyanyikan lagu Wake me up when september Ends, biar lebih berasa kelhilangannya. Entah kenapa Green Day menciptakan lagu itu. Dan memasang angka 30 September sebagai judulnya. 

Dan sekarang september akan berakhir banyak cerita rasanya yang perlu aku kisahkan karena tak mampu aku pendam sendiri. Cerita bahagia, menyebalkan, susah, sedih, menyakitkan, dan yang lainnyalah. Seperti saat pertama bertemu dalam area September, harapan selalu ada mungkin juga septemberteramat spesial sehingga harapan kupanjatkan saat itu. 

Entah mau mulai cerita dari mana. Pernahkah kalian berpikir, apa yang kamu rasakan saat itu, suatu saat akan kau buat orang lain itu merasakan. Mungkin bisa dibilang balas dendam. Tapi kita tidak pernah berniat berbuat seperti itu. Sepert saat ini. Aku selalu paling benci dengan orang PHP alias Pemberi Harapan Palsu, sangat sakit rasanya. Malu, campur aduk jadi satu. Kenapa aku tahu, karean dulu aku pernah merasakan itu. Sakit, benar-benar sakit. Setidak-tidaknya butuh waktu tiga bulan untuk menjadi terbiasa. Tapi sekarang, entah apa yang aku lakukan, tanpa aku sadari aku membuat sesuatu yang aku tak suka. PHP !!! tidak pernah sediktpun untuk memberi PHP. Namun nyatanya Wildan merasakan hal itu.

Rasa yang aku alami saat dulu, kini aku berikan rasa itu kepada orang lain. Entah apa yang harus kulakukan. Tidak pernah ada niat untuk menyakiti seseorang. Putus dengan wildan. Aku hanya tidak ingin rasanya padaku semakin terlampau jauh. Dan buatku mungkin lebih baik, namun dia menganggapnya berbeda. Tidak salah, tak ada yang perlu disalahkan semua terjadi begitu saja, dan itu terjadi tanpa melalui proses yang panjang. Urusan hati kadang memang tak pernah kit mengerti. Seperti kata Wildan, “aku gak tahu gimana caranya aku suka kamu, namun rasa ini adalah anugrah Tuhan yang udah aku terima”. Dan juga tak salah jika Wildan bisa memaafkanku. Karena aku juga saat dulu butuh waktu 3 bulan untu terbiasa.

Dan lepas dari cerita cintaku, yang tak pernah aku pikirkan akan menyakiti hati orang lain. Saat ini, ahhh bukan aku rasa saat itu. Bertemu dengan dia temannya temanku.untuk pertama kalinya. Selama aku berada di tempat ini, dialah orang yang membuat tawaku begitu lepas. Meskipun itu kali pertama kita bertemu, tapi ibarat kata kita sudah ada dalam satu frekuensi, saling mengerti. Hingga terlihat kita kenal sudah sejak setahun lalu. Bercerita dengannya teramat nyaman, aku mampu ngerti apa yang dia rasakan.

Namun nyatanya tak pernah ada orang-orang itu baik, sebelum kamu mengenalnya lebih jauh. Bersamanya aku merasa nyaman, namun semuanya selalu berbeda, enntah bagaimana endingny antara aku dengannya. Yang pasti aku merindukan dia saat pertama kali kita bertemu, tertawa bersamanya. Dan bercerita sebuah perjalanan kehidupan.

Mungkin benar, saat kamu jatuh cinta, kamu kehilangan 2 orang temanmu. Mungkin itu juga apa yang dia saat ini. Dia sedang PDKT dengan temanku. Dan dilanda kegalauan menyaksikan kedekatannya bersama dia atau merindukan saat tawaku dengannya ingin kuulang, namun tak pernah terealisasi. Ingin rasanya dia memberiku  kesempatan untuk bercerita, dan aku mendengarkan ceritanya seperti saat itu. Aku merindu, merindu saat itu. Dan aku benci, benci karena hal yang yak aku mengerti, tapi buatku itu wajar sajalah.

Wanita mudah suka pada laki-laki yang mampu membuatnya tertawa lepas. Aku tak berharap akan bersamanya, namun aku hanya ingin waktu-wakttu saat itu. 

Dan sekarang aku tutup cerita di september. Semoga akan ada cerita lagi.... entah seperti apa itu 

Senin, 23 September 2013

Character Building

MEMBANGUN KARAKTER DIRI (CHARACTER BUILDING)

Setiap manusia pasti ingin lebih baik dari sebelumnya, begitu juga dengan kita. kita pasti menginginkan diri kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk itulah kita perlu terus berusaha membangun karakter diri menjadi lebih baik. 

Lalu apakah pengertian dari karakter itu sendiri ?? Karakter secara singkat dapat diartikan sebagai suatu sifat yang melekat pada diri manusia. Atau secara lebih jelas karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain, tabiat, watak yang menjadi ciri khas seseorang

Adapun faktor-faktor pembentuk karakter seseorang diantaranya adalah :
1.      Faktor Keturunan
2.      Faktor Psikologis
3.      Faktor Lingkungan

Sifat-sifat atau karakter yang dimiliki seseorang umumnya tidak jauh berbeda dari apa yang orang tuanya miliki hal ini terjadi karena setiap individu akan mewarisi setiap karakter pada keturunan selajutnya. Jadi tidak salah jika orang tua atau kakek nenek kita adalah seorang pemarah, maka tidak menutup kemungkinan kita memiliki sikap atau karakter pemarah juga.

Pembentukan karakter juga dipengaruhi manakala saat anak-anak masih dalam proses perkembangan otak. Bagaimana orang tua, pengasuh menanamkan nilai-nilai moral kepada anak, akan berdampak pada karakter anak itu di kemudian hari. Karena karakter dimulai dari proses belajar dan pelatihan secara terus-menerus. Dari sesuatu yang asing kemudian menjadi kebiasaan, bahkan hal ini sering

Oleh karena itu sifat, watak dan karakter manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungan, maupun proses pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu lingkungan yang baik cenderung akan membentuk karakter yang baik, lingkungan yang buruk demikian pula akan mencetak watak dan karakter yang buruk.

Mengapa kita harus mempuyai karakter diri ..... ????

Membetuk karakter diri atau yang biasa disebut “Character Building“. merupakan kunci kesuksesan dalam berasimilasi dan berinteraksi dalam dunia kerja.

Karena dalam dunia kerja selain kemampuan akademik yang baik, juga diperlukan kemapuan Soft Skill, bagaimana setiap individu mampu bekerja secara team serta bersosialisasi dengan rekan kerja. 

Dari data dapat kita ketahui :
o   158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
o   42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
o   30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
o   Kasus korupsi terjadi berbagai lembaga seperti KPU, KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
(Sumber : Litbang Kompas)

Pembangunan karakter diri sangat diperlukan, terutama untuk membangun karakter bangsa. Karena pembangunan karakter bangsa harus diawali dengan pembangunan karakter diri setiap individunya. Ketika setiap individu dalam sebuah bangsa berlomba-lomba menjadi yang lebih baik, secara otomatis karakter bangsa pun akan semakin baik. Dengan kualitas karakter diri yang baik, tentu kehidupan individu tersebut akan semakin baik juga.

Tidak akan pernah ada kata terlambat ketika kita ingin mengubah karakter kita menjadi karakter yang lebih baik. karena suatu perubahan tidak akan berubah begitu saja. Semua yang ada disekitar kita juga tidak semuanya dapat kita rubah. namun ada hal-hal yang dapat kita ubah, seperti pikiran, perasaan, kebiasaan, serta beberapa hal lain. dan itulah cara bagaimana kita mampu menjadi karakter yang lebih baik. Dan hal-hal yang tidak bisa kita ubah adalah hari lahir kita, orang tua, pengalaman hidup, dan lainnya. maka ubahlah apa yang bisa kita ubah, dan terimalah apa yang tidak mampu kita ubah. 

Memang dalam proses membangun karakter diri itu banyak sekali halangannya seperti malas, bosan, godaan dari luar kita, serta tidak mendukung segala fasilitas yang kita butuhkan untuk belajar menjadi karakter diri yang lebih baik. Namun, jika kita memang harus menjalani itu untuk menjadi karakter yang lebih baik Mengapa Tidak ? Jika kita ingin benar-benar merasakan kemenangan atas diri kita, maka kita harus menjalaninya. Meskipun harus merayap setapak demi setapak untuk mencapainya. Karena pencapaian akan datang ketika halangan besar mampu kita lewati. Dan pencapaian tidak akan kita dapatkan tanpa Usaha yang Sungguh-sungguh 

"SETIAP MANUSIA SELALU BERKEINGINANUNTUK MENJADI MANUSIA YANG LEBIH BAIK" 




Sabtu, 21 September 2013

Cinta Tak Mampu Kujelaskan

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 malam. Wildan masih menyelesaikan pekerjaannya. Di kantornya tempat dia mengadu nasibnya berharap mampu mengubah perekonomian keluarganya. Ibunya yang selalu mengisi gambar di dompet lusuhnya tetap setia menemani. Itulah terkadang Wildan harus menahan keinginan makannya manakala memandang foto Ibu, ayahnya, dirinya serta adiknya. Entah kapan foto itu diambil. Gambarnya semakin usang namun wajah-wajah dalam gambar tersebut masih nampak jelas terlihat. Ibunya memakai baju muslimah, tampak cantik sekali. Tak kalah dengan ayahnya dengan baju koko warna putih serta sarung motif kotak-kotak. Adiknya Sarah tampak tersenyum lebar saat itu.

Menjadi seorang anak sulung nampaknya memiliki beban tersendiri. Membantu perekonomian keluarga, menjaga ibu serta adiknya. Sudah menjadi tanggung jawab Wildan. Terlebih saat ini. Ayahnya sering kali sakit sehingga tugas dan pekerjaannnya harus dia yang menggantikan.

Tak jarang ibunya selalu menangis manakala melihat Wildan mulai berangkat sambil membawa kue untuk dijajakan dari satu kampung ke kampung yang lain. Sementara teman-temannya yang lain berangkat menggunakan sepeda motor menuju sekolah. Dan nyatalah nasib kehidupan seseorang tidaklah sama. Dan Wildan mengerti akan hal itu bahwa tidak semua yang dia inginkan akan terwujud.

“Bu.. Wildan berangkat ya... Assalamu Alaikum” katanya sambil menyalami tangan Ibunya yang mulai keriput dimakan usia.
“Iya nak, hati-hati.. belajar yang rajin. Biar kamu bisa jadi orang yang sukses kelak” pesan ibunya.

Wildan mulai menyusuri jalanan kota Palembang. Tampak beberapa siswa juga berangkat sekolah. Dalam hatinya dia selalu berfikir jika suatu saat nanti adiknya Sarah tidak merasakan apa yang Abangnya rasakan. Panas, capek selalu menjadi makanan sehari-hari. Dan kala itulah ketika mengingat adiknya yang berada di Pesantren semangatnya bertambah tanpa ada yang mengendalikan. Sarah adik satu-satunya bagi Ilham, wanita yang sangat dia cintai bersama ibunya menjadi wanita terindah dalam hidupnya.

Pacar Wildan tampak menunggunya di gerbang sekolah. Dengan gaya khasnya Aini tersenyum manakala Wildan mulai datang. Aini teman sekolah Wildan namun berbeda Jurusan. 5 bulan sudah Aini menemani hari-hari Wildan. Orang tua Aini sudah mengetahui hubungannya dengan Wildan. Dan orang tuanya nampak setuju karena Wildan adak yang baik dan selalu hormat kepada orang yang lebih tua itulah mungkin alasan mengapa Wildan selalu diterima dengan hati dan terbuka oleh kelurga Aini.

“Nyet, kamu udah daftar SNMPTN ?” tanya Aini
“Belum rut, aku gak daftar kaya’nya ? “ jawab Wildan
“Loh kenapa ?”
“Kasian Ibuku, kalau aku kuliah siapa yang bantuin dia jualan, terus uang tiap semester gimana. Mungkin aku cari kerja dulu, toh aku juga anak SMK kan. Gak bakalan terlambat juga buat kuliah ?” jawabnya apada Aini.
“Hemmm.. yaudah deh”
“Kamu mau daftar dimana ?”
“Aku daftar di sini sama di Jogja, sama ayahku suruh kuliah disana soalnya ada tanteku di Jogja”
“Ohh.. jauh ya..”
“Iyaaa.. tapi tenang deh aku tetap setia sama kamu, kalaupun kita jauh”
*****

“Wildan, belum pulang lho?” tanya Ardy
“Belum Ar, bentar lagi lho udah mau pulang ?”
“Iya gue pulang duluan ya” kata Ardy semabari meninggalkan Wildan.

Tiba-tiba Handphone Wildan berbunyi. Terlihat pesan masuk tempampang di layar. Terlihat nama Curut (Aini) pacarnya mengirim pesan singkat yang membuat hatinya runtuh tiba-tiba.

“Nyet.. udah lama aku gak ngabarin kamu. Aku minta maaf, mungkin ini salahku biarkan dia masuk ke dalam hatiku. Aku gak bisa lagi menjalani hubungan jarak jauh sama kamu. Dan aku pilih Satria disini. Aku harap kamu ngerti. Semoga kamu bisa dapatkan yang lebih baik dari aku”.

Seketika tubuhnya terjatuh lemas di atas lantai, tidak percaya dengan apa yang Aini sudah lakukan padanya. Bersabar dengan sikap  Aini. Karena dia tidak mau menyakiti hati wanita. Wildan percaya pada karma. Dan dia takut kalau adiknya Sarah akan mengalami sakit hati karena laki-laki.
Hari-harinya kini berubah. Tak ada lagi semangat. Dan tak berkeinginan membangun semangat. Dan itu teramat dirasakan oleh sahabat-sahabatnya.

“Lho kenapa Pul, lho ada masalah bilang sama kita ?” Tanya Bagas
“Gue putus sama Aini Bro, dia punya pacar di Jogja. Teman kampusnya” Jawabnya lemas
“Bagus..., gue nyangka juga pasti gitu Pul. Anak Jogja itu keren-keren” jawab Zaini
“Lho, kok ngomong git sih Zai, malah di komporin. Kapan dia yang mutusin lho Pul ?” tanya Ziah
“Dua hari yang lalu Zi.. Dua minggu dia memang gak ngasih kabar ke gue. Gue mikir dia pasti sibuk sama kuliahnya. Tapi gue gak nyangka kalau dia gak ngehubungin gue ternyata dia udah punya pacar disana. Padahal gue udah berusaha buat ngertiin dia”
“Yaudah bro, cewe masih banyak. Ngapain lho mikirin orang yang belum tentu mikirin lho, dia aja selingkuh gak mikir perasaan lho kaya’ gimana” Kata Zaini.

Malam itu mereka pulang lebih cepat dari biasanya. Karena Wildan meminta untuk pulang terlebih dahulu. Sahabat-sahabatnya memperhatikannya dengan wajah yang hampir sama. 2 tahun lebih Aini dan Wildan menjalani hubungan bersama. Pantas saja hatinya teramat terpukul saat Aini memutus hubungan mereka secara sepihak. Terlebih alasannya yang memiliki pacar baru tentu membuat hari Wildan kecewa.

Waktu terus berjalan, detik berganti menit, menit berganti menjadi jam, jam berganti menjadi hari, hari berganti menjadi minggu dan minggu berganti menjadi bulan. 3 bulan sudah Wildan menyandang gelar jomblonya manakalan putus dari Aini. Belum ada wanita yang mampu mengisi hatinya kembali. Meskipun terkadang orang tua Aini selalu menayakannya mengapa tak lagi berkunjung ke ruumahnya. Semenjak putus  dari Aini Wildan memang tak lagi sesering dulu berkunjung ke rumah orang tuanya. Mungkin nyaris tidak pernah lagi.

Kita tidak pernah tahu kapan cinta itu kembali datang, dan kepada siapa cinta itu datang. Sesekali bersenda gurau bersama temannya di jejaring sosial twitter, Wildan tiba-tiba tertarik pada sebuah nama. Seorang wanita yang baginya teramat unik dan cantik. Dia menyukai sepak bola. Jarang sekali cewe menyukai sepak bola. Terlebih idola yang dia kagumi adalah Rivky Mokodompit GK Sriwijaya FC. Club sepak bola asal palembang.

Mengenalnya melalui sosial media dan kemudian menyukainya teramat susah untuk dijelaskan. Tidak pernah bertemu, namun hanya memperhatikannya melalui tweet-tweetnya setiap hari. Orang mengatakan itu cinta gila. Benar saja. Orang bebas mengatakan apa yang mereka pikirkan. Namun inilah cinta yang datang secara tiba-tiba tanpa bisa dia jelaskan bagaimana prosesnya. Semua terjadi begitu saja. Termasuk ketika, Tuhan memudahkan jalan baginya mampu memiliki nomor telfon Adira.

Dan jalan cinta tak semulus jalan tol. Seperti yang orang lain katakan. Tidak mungkin ada cinta tanpa kamu pernah mengenalnya, dan bertemu dengannya. Ibarat kata membeli kucing dalam karung. Foto yang terpampang di ava twitternya barang kali juga bukan foto Adira.

Manakala saat Wildan mengatakan dia menyukai Adira. Pantas saja Adira tak mampu mempercainya. Bagi Adira, mungkin itu juga “Cinta Maya” cinta yang timbul dari dunia maya.

Namun entah apa yang Wildan mampu lakukan lagi untuk membuktikan cintanya pada Adira. Wanita yang mampu membuka hatinya kembali, ketika sudah tertutup karena kecewanya pada Aini.


Mungkin waktu yang mampu menjawab kisah cinta Moh. Wildan Syaifullah Al-Malik bagaimana cintanya akan berlanjut, bagaimana Adira mampu yakin padanya. Atau hatinya akan terbuka kembali pada orang yang lain. Kita tidak pernah tahu kapan dan pada siapa cinta itu akan datang. 

Cinta Tak Semudah Saat Diucapkan

                Saat kamu menyukai seseorang, saat itu pula matamu tak pernah berhenti mencari sosok orang yang telah mendiami hatimu. Saat kau memperhatikan seseorang dengan begitu seksama, orang itu akan merasa bahwa ada yang memperhatikannya, hingga tak jarang kedua mata saling bertemu. Dan saat itu terjadi entah langkah apa yang bisa kau lakukan, mungkin senyum atau barangkali melempar pandangan ke tempat lain dan kembali memperhatikan sosok itu kembali.
                Barang kali itu yang Ilham rasakan hanya bisa memandang dari jauh, sosok itu. Sosok yang entah mulai kapan telah bersemayam di relung hatinya. Dan entah mulai kapan dia begitu detail memperhatikan setiap yang orang itu lakukan. Cinta memang terkadang membuat sesutu menjadi aneh. Namun sejauh apaun kamu menghindar dari kata cinta, kamu pasti akan bertemu dengannya lagi. Suatu saat nanti, kapan ? Suatu saat akan tiba waktunya.
                Rahmat Ilham remaja putra yang baru saja menyelesaikan Sekolah Menengah Atasnya. Dan kini akan menjadi seorang siswa yang di mahakan alias Mahasiswa. Julukan yang barang kali untuk beberapa orang memiliki arti yang keramat. Mahasiswa, demo, kebijakan pemerintah, tak akan pernah lepas.
                Syarat menjadi seorang mahasiswa adalah mengikuti kegiatan Ospek, yang barang kali selalu dilakukan oleh semua universitas. Pembekalan bagi calon mahasiswa sebelum benar-benar menjadi bagian dari keluarga Universitas tersebut. Dan saat itu, saat semua calon mahasiswa baru berkumpul dengan berbagai kelompok mereka, mengenal satu sama lain anggota kelompok yang berasal ari beberapa daerah.
                Dan tuliskan sajak-sajak romantis, tatkala mata mulai menemukan cahayanya. Tatkala kertas putih tak lagi kosong. Dan cerita mulai menuliskan kisahnya. Dan cinta tak pernah kita sadari saat dia datang, termasuk saat ini. Saat kedua mata mulai mencari sebuah sosok, barang kali kita mulai sadar, saat itulah cinta mulai bersemayam.
                Dan lagi-lagi kita tidak pernah tahu, bagaimana rahasia Tuhan mempertemukan, memisahkan, hingga menyatukan dua insan yang berbeda. Semua adalah bagian Tuhan yang bisa diketahui oleh siapapun. Itulah cara Allah menunjukkan kasihnya. Surprise-Surprise yang luar biasa.
                “Ilham...!!” panggil seorang wanita yang sudah tak asing lagi di telinganya. Terlihat di balik kerumunan orang-orang  wanita itu bergerak menemui Ilham. Wajahnya tetap seperti dulu, seperti saat dulu bersama-sama memakai seragam putih biru.
“Ilham, masih ingat aku gak ?” tanyanya
“Siapa ? aku kenal kamu ya ?”
“Ihhh.. Jahatnya kamu Il, biasanya nyontek sama gue malah lupain gue gitu aja”
“ hahahaha.... gue lupa juga Bet, dulu pernah nyontek sama kamu”
“ eh.. lu masih aja panggil gue sama panggilan aneh kya’ gitu”
“ Hahaha.. Sabrina Andria Novela, kok bisa jadi Bebet ya” katanya tertawa lebar
“ Iya, Lo tuh Il, yang gila ngasih gue panggilan aneh”
“ Kan biar kece Bet, panggilan sayang gue sama lho. Hahahaha, Eh By the way lho ngapain disini ?”
“Gue juga mahasiswa disini Ilham”
“Tapi gue kok gak pernah liat lho waktu Ospek ? Ihh.. jangan-jangan maba ilegal ya, gak ikut Ospek”
“ Ihh.. ngawur, gue udah semester 3 kali ilham, lho tuh adik tingkat gue. Jadi lho jangan macam-macam sama senior, hahahaha”
“ Hah... gila pek, anak Aksel. Lama gak ketemu makin pinter aja lho”
“ Ehhh.. jangan salah, makin cantik juga perlu digaris bawahi” kata Sandri
“Iyaaa deh, kakak senior “
“ Ahh.. apaan sih lu Il, biasa aja kali” katanya sambil memukul pundak Ilham
“Oh, yaudah ya Il.. Aku ada kuliah sekarang, Daahh Ilham” kata Vela sambil meninggalkan Ilham.
                Sebuah cerita tak akan pernah habis untuk diceritakan, setiap kata kau ukir menjadi sebuah kalimat, dan Embun pagimu mulai terlihat saat mentari pagi mulai menyinari bumi. Seperti mentari yang menyinari kehidupan setiap insan.
                Dan kamu tahu, saat cahaya itu datang saat kau temukan cahaya itu. Entah berapa banyak neuron, dendrit, serta saraf-saraf mulai bekerja lebih aktif dari biasanya. Dan semangatmu lebih aktif dari biasanya, matamu lebih bersinar dari diasanya, dan senyummu lebih lebar dari biasanya. Menghadapi setiap hari yangsilih berganti.
                Dan sejak saat itu, sejak hari itu. Kisah kembali bercerita, memanggil memori yang saat dulu pernah disimpan. Kini hadir kembali sebagai sosok yang berbeda, namun tetap sama. Tinta hitam, kertas putih mulai bergerak menceritakan setiap kisah.Dan kita tidak pernah tahu, nama yang hampir saja hilang, kini kembali lagi bersama semilir angin membawa cerita hingga saat ini. 3 tahun sudah tak ku dengar lagi kabar dari Vela. Dan kini dia berubah menjadi wanita cantik, jauh saat dulu kupanggil dia Beti Lavea, karena wajah culunnya. Namun tetap baik pada semua orang.
                Vela, gadis kecil yang selalu meraih rangking pertama di setiap kelas. Selalu mengajariku pelajaran fisika. Namun tak pernah bisa kupahami, hingga akhirnya kepadanya nyontek selalu jadi alasanku menyelesaikan tugas fisika. Hingga kumerasa kehilangan tatkala saat kelulusan semua siswa berlumpul mengenakan kebaya, dan mengenakan jas tampak keren 2 kali lipat dari biasanya. Dan tak ada lagi suasana ramai tatkala guru berhalangan saat mengajar di kelas.
“Bet, Lu ngelanjutin sekolah dimana ??” tanyaku
“ Ada dehh.. pokoknya, lahasia”
“ Yah.. kalau gue sama lho beda sekolah, terus kalau pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Matematika gue nyontoh sama siapa dong Bet ??”
“ Hahhh, dasar loh deketin gue kalau ada perlunya aja, jadi anak mandiri dong, masak mau pake seragam putih abu-abu masih nyontek. Tapi pesan gue yah Il “Setiap Lho Punya Impian, Catet Impian Lho, dan Berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Yakin kalau kamu orang yang HEBAT”  Gak ada yang nagangep lho hebat selain dimulai dari lho sendiri. Gue yakin kalau lho bakalan jadi orang hebat, jauh dari orang lain pernah bayangkan itu.
                Dan mulai saat itu, Vela orang pertama kali mengatakanku orang HEBAT. Dan saat itu pula semangatku mulai bangkit untuk penjadi Menteri Ekonomi Indonesia. Impian yang tak pernah aku sampaikan pada orang lain selain pada diriku sendiri.
“Ilham.. Lho ada kuliah gak hari ini ?”
“Ada sampai jam 10 Ga, kenapa ?”
“ Ikut gue ke gedung serbaguna yok jam 1 ntar, ada seminar kesehatan”  kata Arga
“ Hah, lho anak Ekonomi ngapain ikut seminar Kesehatan. Mau jadi dokter ekonomi lho”
“ Hahaha, bukan gitu Il... moderatornya cantik Il, ini kesempatan gue buat lihat dia lebih lama”
“ Hadehh.. dasar Lho Ga, yaudahlah demi sahabat gue, gue ikut deh. Cuman sebelum berangkat, traktir gue makan dulu, acara seminar itu lama bro..”
“ Iyadehh.. gue trkatir lho makan sepuasnya”
“Nah.. gitu dongg”
                Panitia seminar, mulai mempersiapkan segala kebutuhan sebelum seminar dimulai. Acara seminar memang sering dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Beberapa mahasiswa mulai memasuki ruangan seminar. Cukup banyak peserta yang hadir saat itu, karena pematerinya adalah dokter yang sering nongol di layar kaca.
“Ilham, buruan makannya.. ntar kita keburu telat” kata Arga
“ Benta lagi Ga, gak sabaran banget sih”
                Segera mereka bergerak menuju Gedung Serbaguna kampus, dan benar saja para mahasiswa yang sebagian beasr adalah calon dokter mulai memenuhi ruangan. Seminar baru saja dumulai.
                “ Itu loh Il, moderator yang gue taksir” kata Arga sambil menunjuk seorang wanita yang tengah berbicara di depan audiens mengarahkan jalannya seminar.
                Wajahnya tak asing lagi bagi Ilham, wanita yang beberapa waktu yang lalu menyapanya. Memanggil memori yang telah lama disimpan. Dan mulai saat itu menorehkan cerita di atas kertas putihnya. Vela benar-benar berbeda 180 derajat, benar-benar berbeda saat SMP dia paling malu jika harus berbicara di depan kelas. Namun saat ini dia tampil begitu mempesona senagai seorang mederator. Dan Arga, sahabatnya menyukai Vela.
“ Il, Vela menurutmu gimana ? Cantik gak ?” tanya Arga
“ Emmmhh.. Lumayan, cantik pinta juga” kata Ilham
“ Iya dong, Ilham.. Pesonanya luar biasa. Dengar-dengar nih banyak kakak kelas yang deketin dia, cuman gak tahu juga kenapa dia masih jomblo. Padahal kalau menurut gue dia udah yang hampir perfek banget”
“ Mungkin lho gak yang bisa taklukkan hatinya dia”
“ Amin Il.. Aminnn, lho memangsahabat terbaik gue”
                Dengan seksama Ilham memperhatikan teman kecilnya beraksi di hadapan para audiens. Benar- benar luar biasa penampilannya. Menghipnotis semua peserta seminar, termasuk pemberi materi saat itu. Acara seminar sukses, dam tepuk tangan riuh tatkalah Vela menutup seminar hari itu, dan semua perserta seminar manyalaminya satu per satu.
“ Ilham, gue salaman dulu ya sama Vela, lho mau ikut ?”
“ Ahh.. nggak ah, terlalu banyak orang, gue tunggu di depan yaa..”
                Dan saat cinta dan sahabat menjadi sebuah pilihan mana yang akan kamu pilih, membiarkan sahabatmu mendekati cintamu, dan kau menjauh dari cintamu atau kau mengacuhkan seseorang yang kau anggap sahabat. Pilihan kini mengisi pikiran Ilham. Tak pernah dibayangkn jika Arga ternyata menyukai Vela.
                Dan cerita kini tak seperti yang pernah dibayangkan, tak semudah yang pernah dibayangkan. Entah jalan mana yang harus dipilih namun, tetaplah jalan itu harus dipilih. Tidak mungkin diam menunggu jalan itu akan berubah. Dan menjauha dari Vela, adalah pilihannya. Ilham tidak mau menyakiti hati Arga. Tak pernah dia melihat Arga sebahagia ini menyukai seorang wanita. Dan mengapus nama Vela dari daftar ingatannya. Menyimpan kembali ingatannya entah untuk berapa lama. Dan kembali pada impiannya menjadi seorang Menteri Ekonomi Indonesia.
“ Ilham... Gue dapat Pin BB Vela sekarang “ sebagai wujud syukur, gue traktir lho makan hari ini
“ Ahh.. gak usah lah Ga, sayang uang lho, lagi pula gue barusan udah makan di kantin kampus”
                Mata Arga lebih bahagia dari pada hari-hari sebelumnya. Dan dia sekarang juga lebih semangat untuk berangkat ke kampus. Hingga pada akhirnya Ilham menemukan alasan semangat dari Arga. Dari atar gedung fakultas Ekonomi Arga bergerak bersama seorang wanita yang telah lama Ilham kenal. Vela semakin dekat dengan Arga. Bagaikan hujan turu secara tiba-tiba, dan petir seolah bergemuruh silih berganti.
                Ilham mengalihkan pandangannya pada seorang yang sedari tadi memperhatikannya. Dan barang kali cerita memang harus berbeda tak seperti yang dipikirkan. Bersama Vela mungkin harapannya. Namun Arga lebih penting dari pada itu. Cinta akan timbul dengan seiring berjalannya waktu. Menjalani hubungan dengan Keke, teman kelompok saat Ospek mungkin adalah jalan terbaik bagi Ilham.
“ Hai Ilham, lama gak ketemu, kenama aja lho ” tanya Vela saat tak sengaja bertemu di kantin kampus
“ Ah.. gak keman-kemana kok, lho aja yang sok sibuk, makanya gak pernah liat gue. Oh iya by the way selamat ya Bet, seminar lho sukses. Luar biasa penampilan lho”
“ Hah, lho datang juga waktu itu ?”
“ Iya, diajak Arga waktu itu, pengen ketemu lho katanya tuh anak”
“ Lho temennya Arga ?”
“ Dia sahabat gue Bet, ciee... yang udah jadian sama Arga, mana traktirannya”
“ Hahaha.. gue gak pacaran sama Arga Ilham, gue masih nunggu cinta seseorang”
“ Hah, lho masih aja nunggu cintanya seseorang ?  Siapa ? Bego banget tuh orang gak mau sama lho udah cantik, baik, pintar pula. Siapa cowo yang lho taksir biar gue yang ngasih tahu leg lho malu”
“ hahaha.. gue cewe kali Ilham, biarlah Tuhan yang buka hatinya dan kasih jalan buat gue dekat sama dia”
“ Yang sabar ya Vel, lho pasti dapetin yang terbaik buat lho” kata Ilham
“ Ilham... !” panggil seseorang . Terlihat Keke menghampiri Ilham.
“ Kenalin Vel, Keke pacar gue”
“ Oh pacar lho, kenapa gak bilang-bilang kalau elo udah punya pacar, Wah. Jahat nih pengen lepas dari Pajak Jadian makanya gak bilang-bilang”
“ Kita jadiannya juga masih baru kok mbak”
“ Ciee.. pengantin baruuu”
“ Yank, jadi kan perginya ?”
“ Iya jadi”
“ Yaudah ya Bet..gue tinggal lho gak papa kan ?
“ Iyaa.. gak papa kok il”
                Hari-hari Ilham kini mulai berubah Keke yang dia harapkan mampu menghapus bayangan Vela nyatanya tetap saja tidak mampu hilang begit saja. Terlebih sifat Keke yang manja membuatnya mulai jenuh dengan hubungan mereka. Mungkin beberapa hari lagi Ilham memang benar-benar harus mengakhiri hubungannya dengan Keke.
                Namun sebelum hari itu terjadi. Cerita lain mulai tertulis. Keke kecelakaan saat berangkat kuliah. Dan Ilham harus lebih menemani pacarnya di rumah sakit, terlebih Keke tidak mau makan sebelum Ilham yang menyuapinya. Dan sepulang kuliah nyaris tanpa jeda Ilham menemani Keke di rumah sakit. Ilham adalah orang yang sangat perhatian jauh apa yang orang lain bayangkan. Mungkin itulah yang membuat Keke tidak mau jauh dari Ilham.
“ Lho, kok gak pernah ngomong kalau Vela itu cinta pertama lho Ilham !” kata Arga saat Ilham baru saja pulang dari rumah sakit. Ternyata Arga menemukan lembaran cerita yang pernah Ilham tulis.
“ Lho dapat kertas itu dari mana Ga ? “ tanya Ilham.
“ Gak penting, gue dapat ini dari mana, jadi ini alasan lho menjauh saat gue bareng Vela. Dan ini juga alasanlho jadian sama Keke. Lho tahu Il, alasan Vela nolak gue, itu gara-gara elo. Dia nunggu cinta seseorang, dan seseorang itu adalah Elo “
                Ilham tertunduk lemas di kursi belajarnya. “ Tapi gue sekarang udah sama Keke Ga, sekarang dia sakit, dia butuh gue di sampingnya. Gue gak bisa ninggalin Keke dalam kondisi seperti ini. Meskipun Vela hingga saat ini masih mengisi sebagian beasr hati gue, tapi gue gak bisa ninggalin Keke, gue pasti bakalan jadi orang jahat kalau gue mentingin Ego gue sendiri”
                “gue juga gak tahu apa yang harus gue lakuin Ga, tapi plis demi gue Ga,  tolong jagain Vela “
                Suasana malam itu hening dan Arga meninggalkan Ilham yang masih lepas dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Cinta, mungkin cinta tak semudah saat diucapkannya. Entah kisah apa yang akan tertulis lagi mulai malam itu.

               
               
      

Rabu, 18 September 2013

Bla-Blabla

Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan. Semua tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Seperti dalam bio seseorang yang dia tulis kemarin (‘) hari ini (!) besok (?) simple tapi memang benar besok adalah sebuah tanda tanya.

Yakin tidak, masa lalu mempengaruhi pola pikir seseorang ? kalau aku sih percaya, karena sudah mengalami. Masa lalu sebuah cerita yang tertulis dengan tidak sengaja. Tersimpan begitu saja. Dan saat kita mengingat itu, pola pikir kita mulai berubah. Aku bilang bilang masa lalu adalah pengalaman. Dan pengalaman adalah guru yang paling baik. Namun semuanya tergantung personal masing-masing bagaimana menjadikan masa lalu itu sebagai sesuatu yang bermanfaat.

Aku juga tidak terlalu baik soal masa lalu. Aku pikir, aku juga tidak akan bermasalah dengan masa lalu, namun ternyata masa lalu merubah cara berfikirku. Dan itu ternyata malah membuatku terjebak dalam sebuah kebingungan.

Mengakhiri hubungan sepihak, alasannya kenapa ? bukan karena aku selingkuh hingga aku memutuskan sepihak. Namun karena perasaan yang tidak bisa dipaksa untuk membuka hati. Hingga aku tidak pernah tahu bagaimana caranya mengerti pasanganku sendiri.
Dan kala, aku mampu membuka hati untuk orang lain. Kecewa yang kudapat, yah.. sakit sekali benar, dan mulai saat itu  aku beranggapan “Tidak ada garansi jika kamu memcintai orang 100% dia akan mencintaimu 100% juga” dari situlah dalam menjalani hubungan aku tidak pernah mencintai setulus hati. Selalu aku kontrol bagaimana rasa itu tidak sampai mendarah daging.

Hingga pada akhirnya semua aku anggap sama. Dan aku jadi tidak peka dalam menilai seseorang mana itu yang baik, mana itu yang hanya sekedar menjadikanku sebatas pengisi hati untuk melupakan mantan.
Jujur aku capek dengan hubungan yang hatiku sendiri tak bisa berkomitnen. Dan itu juga terjadi karena hampir kebanyakan pasanganku adalah teman twitter atau facebookku. Sehingga seringkali aku beranggapan “This is just Game” karena kita tidak pernah bertemu, dan kalaupun bertemu itu adalah sesuatu yang mungkin terjadi namun  peluangnya saat sedikit sekali.


Aku selalu menaruh harapan besar pada pasanganku. Namun semua kembali pada kuasa Tuhan yang telah mengatur hati ini dan ahti setiap manusia. 

Senin, 02 September 2013

Ospek EP



                Tak tahu harus mu;ai dari mana, karena semua terjadi begitu saja. Termasuk cintaku pada terjadi begitu saja. Dam aku tal bisa memendam sebuah rasa itu sendiri. Ahh.. terserahlah apa kata orang tentang statusku di blog ini.

                Yeheeeee... Ospek terakhir. Yah inilah puncak dari akhir Ospek yamh diselenggarakan. Universitas, Fakultas, dan kii Ospek Jurusan. Satu jurusan dengan cara yang nyaris tak pernah kupikirkan sebelumnya.
                Memandangmu atau memperhatikanmu dari balik kerumunan mahasiswa. Tak apalah, mungkin itu cara mataku bereaksi dengan yang barangkali mereka anggap spesial. Ingat saat pertama kali melihatmu, dan menerima senyummu saat itu. Dan akupun berharap itu akan terjadi terus-menerus.
                Dan kuharap kau tak pernah tahu, jika seringkali aku memperhatikanmu. Memperhatikan saat kau mengibaskan rambut panjangmu, memperhatikan saat kamu bertugas menjadi panitia, memperhatikan saat kau bercanda dengan teman panitia yang lain, memperhatikan saat senyum indahmu, tawa bahagiamu. Hingga tak jarang mataku dan matamu saling bertemu. Mngkin kau tahu jika ada yang sedar tadi memperhatikanmu.
                Aku takut, jika sikapmu berubah, karena rasa ini. Aku tetap ingin bercanda deganmu, walaupun aku tahu jika kau sudah tak lagi sediri.
                2 hari kumemandangmu, memperhatika setiap tingkahmu. Dan selalu berharap jika kita bisa lebih dekat.
Dan kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Namun yang pasti kau sudah menorehkan bahwa kau pernah kuperhatikan hingga yang lan tak kuhiraukan.

I Love your SMILE, aku suka saat kau mengacak-acak rambutmu sendiri, aku suka sesaat kacamatamu kau lepas untuk kau bersihkan.