Senin, 17 Februari 2014

I CAN be SURVIVE

Disetiap perjalanan tidaklah semuanya mulus, selalu ada liku di setiap jalan. Begitulah dengan perjalanan hidup manusia. Perjalanan pastilah memiliki tujuan kemanakah dia akan melangkah dan apa yang di harapkan di ujung sana. Dan apa alas an kenapa dia masih bertahan walaupun jalannya tak mudah.  

Semester 1 sudah berakhir, liburan juga hampir berakhir. Kini akan kembali dengan yang namanya suasana baru. Suasana kos yang sudah lama ditinggalkan, biaya kuliah yang mulai meronta-ronta agar segera terbayar. Uang kos yang sudah habis masa berlakunya sehingga harus isi ulang lagi untuk 6 bulan kedepan.

Dan hal-hal baru itu, tak semudah dijalankan meskipun itu sudah pasti akan terjadi setiap semesternya. Biaya kuliah, biaya kos, biaya makan sehari-hari yang sudah mulai habis. Entahlah apa rahasia Tuhan dibalik semua ini semua terjadi secara bersamaan. Hasil panen yang menjadi tumpuan utama dan harapan utama terhadap semua biaya yang akan ditanggung semester ini.

“Uangnya Cuma ada 2,5 juta. Buat bayar uang kuliahnya aja dulu ya” katanya
“Oh, iya..” jawabku
“Suaranya kok berat gitu ?”
“ahh.. gak papa, yaudah kalau adanya segitu”

Yah, jelas berat untuk menjawab iya. Biaya kos yang otomatis nunggak untuk bulan depan. Entah bu.kos akan memberi keringanan atau tidak. Serta biaya kehidupan sehari-hari yang sudah mulai habis karena libur panjang, tak  ada persediaan. Terlebig masih dibilang anak kos baru sehingga masih belum tahu tentang kebijakan yang ada di kos ini.

“Lelenya gagal panen” katanya pada ibuku
Lele yang 20 hari lagi panen terbawa air ke sawah-sawah warga. Dan hanya beberapa yang tersisa, dan pastilah itu tak akan cukup untuk menaggung semua biaya yang ada. Entah darimana dia mendapatkan uang 2,5 juta itu. Yang aku tahu dia tak akan pernah membuat adikknya tidak lulus kuliah usaha apapun aka dia lakukan agar adikknya mampu mendapat gelar sarjana. Kata-katanya yang membuat ibuku kuat kala sudah tak mampu menghadapi problema baiaya sekolah anak-anaknya adalah “ibu sudah kaya, mampu mendidik dan menyekolahkan anakknya hingga dapat gelar sarjana” semua orang tahu biaya sekolah apalagi kuliah tidak ada yang murah tapi ibu mampu.

Banyak orang-orang kaya yang tak mampu menyekolahkan anaknya hingga dapat gelar sarjana. Rata-rata hanya lulusan SMA setelah itu mereka berlayar, dan pastilah dollar yang mereka terima. Namun ilmu, tak perlu kita jaga kerena dia yang akan menjaga kita. Bedakan dengan uang agar tetap bertahan dia harus diolah dengan baik. Dan pada akhirnya ilmulah yang berperan terhadap kehidupan manusia.

Secara realita beberapa tahun ke depan dalam mencari pekerjaan tidak akan dicari lulusan SMA, namun pastilah min D3. Itulah betapa pentingnya sekolah. Namun kuliah tak semudah dengan SMA, andaikan telat bayar SPP masih bias dimaklumi. Namun kuliah ?? tidak bayar uang kuliah dianggap berhenti / berhenti sementara dan biaya yang pernah dikeluarkan dianggap hilang tanpa gelar sarjana.

Tapi kata bapakku, yakinlah pasti ada jalan. Kita niat untuk sekolah. Allah meyuruh hambanya untuk menuntut ilmu. Biarpun susah sedikit tanpa kau sdari terkadang kamu pasti akan mampu melewati setiap masalah yang ada.

Dan seperti saat ini semoga ada jalan terhadap masalah yang sedang kualami. Krisis, krisis, krisis. Semoga ada hal terbaik dibalik semua ini

Kamal, 18 Februari 2014

Wellcome Second Semester J ||| Semester 2 wish me luck, Amin J