Dulu aku pernah cerita pada saat aku liburan ke Malang, aku
gagal bertemu dengan teman facebookku “Mas A”. Entah bagaimana awalnya
aku malah justru ingin tahu tentangnnya. Aku juga kadang bingung mengapa
bisa seperti ini. Untuk apa ku ingin tahu sesorang yang belum ku kenal
lama, belum aku tahu seperti apa orangnya, dan sifat-sifatnya dan juga
perkenalan hanya berawal dari facebook. Dan itu nyaris tanpa aku tahu
bagaimana awalnya kenapa dia bisa jadi daftar temanku dan sekarang malah
menjadi orang yang aku kagumi, aku idolakan, aku sayangi entahlah rasa
apa yang pantas untuk aku katakana padanya.
Okey, kuceritakan awal ketika aku menyukainya. Berawal ketika aku tahu
sekolahnya dulu lumayan elite menurutku. Pikirku saat itu “pasti ini
anaknya pintar atau kalau tidak kaya”. Sekedar dugaan awal. Dan setelah
aku lihat infonya ternyata tempat dia bekerja adalah di perusahaan
percetakan standart Internasional. Wahh… Keren baru lulus SMK langsung
bisa kerja di tempat yang bagus. Anak lulusan Universitas saja belum
tentu bisa dapat pekerjaan bagus. Dan hal yang membuat aku lebih kagum
adalah ternyata dia bisa bekerja di tempat itu adalah kerena Rekomendasi
Sekolah. Dan opsiku benar dia “Pintar”. Salah satu criteria pacar
idaman yang aku inginkan.
Dan beberapa hal lain dari dia yang sangat aku suka adalah dia “Anak
Sulung”. Kenapa aku suka dengan anak sulung ??? Bagiku anak sulung itu
pengertian dia harus mengerti kondisi keluarga, mengerti bagaimana harus
mengayomi dan menjaga adik-adiknya. Buatku anak sulung juga merupakan
jembatan penghubung komunikasi antara orang tua dan anak. Terkadang
orang tua tidak mengerti apa yang dinginkan anaknya. Mungkin bagi orang
tua apa yang dia mau itu baik namun tidak semua anak bisa menerima hal
itu. Inilah yang menjadi peran aktif seorang anak sulung dimana harus
mengerti kondisi keluarga yang tidak bisa dimegerti oleh adiknya dan
mengerti keinginan dari adiknya sehingga tidak ada salah paham antara
keduanya. Dan terkadang bercerita dengan seoarang kakak lebih nyaman
ketimbang langsung bercerita pada orang tua.
Memang tidak semua anak sulung itu pengertian. Namun bagiku anak sulung
itu secara alamiah akan menjaga, mengayomi, dan mengerti kemauan dari
semua adik-adiknya dan tidak ingin hal buruk terjadi kepada
adik-adiknya. Terutama anak sulung laki-laki biasanya akan lebih aktif
dalam menjaga adik-adiknya terutama adik perempuan.
Dan beban moral yang harus ditanggung oleh anak sulung dimana pasa saat
tertentu mereka harus mengalah untuk adik-adik mereka. Kehidupan
pribadi terkadang juga harus dipending terlebih dahulu untuk kebahagiaan
keluarga. Dan umumnya anak sulung laki-laki itu lebih sayang kepada
ibunya dibandingkan dengan hal apapun. Baginya kebahagiaan ibu adalah
bahagianya. Dan tak aneh memang jika terkadang anak sulung menginginkan
sosok pacar seperti ibunya.
Pernah ada obrolanku dengan “Mas A” dia bilang “aku pengen punya pacar
seperti ibuku Nad”. Ada ikatan emosi yang begitu kuat sehingga anak
sulung begitu menyayangi ibunya. Itulah alasanku mengapa begitu
mengagumi sosok seorang “Anak Sulung”.
Dan berbeda dengan teman sekolahku entah mereka anak sulung atau bukan
aku tidak tahu, namun sepertinya tidak. Pernah ku dengar kabar ada
seorang anak laki-laki yang mengancam ibunya “aku tidak mau sekolah
kalau tidak dibelikan sepeda motor, capek bolak-balik sekolah naik
angkutan umum”. Seorang ibu yang inginkan anaknya bisa memperoleh
pendidikan yang lebih baik darinya memaksanya untuk memenuhi keinginan
anaknya. Namun berbeda dengan kondisi di lapangan adalah motor yang
dibelikan untuk sekolah beralih fungsi menjadi modal untuk
mempertahankan gengsi.
Memang tidak dapat dipungkiri jaman seperti ini ada opsi yang mengatakan
“cewek lihat cowok yang pertama kali dilihat adalah motornya”. Memang
benar kondisi di lapangan menjawab hal itu. Cowok yang punya motor
umumnya lebih cepat punya pacar. Namun bukan berarti yang tidak punya
motor tidak punya pacar. Apalagi kalau cowok yang sudah punya motor dan
memiliki bentuk muka yang bisa dikatakan lumayan. Tidak ada kata sulit
untuknya dalam memilih pacar.
Sebenarnya
kalau mau cari pacar yang baik tidak perlu memperlihatkan apa motornya,
bagaimana mukanya, bagaimana dompetnya. Sekedar tampil apa adanya itu
akan lebih baik, agar dapat dicintai dengan tulus bukan karena ada
apa-apanya. Namun jarang ada orang yang mau tampil apa adanya dalam
memikat hati seorang wanita. Terutama untuk yang masih kategori mencari
pacar bukan mencari istri.
Dan aku
kagum pada “Mas A” yang tampil apa adanya. Entah apa karena aku yang
tidak tahu tapi buatku dia sederhana tidak pernah memamerkan apa yang
dia punya. Cukuplah orang lain yang menilai. Meskipun yang dia miliki
adalah hasil kerjanya. Jarang kutemui seorang remaja 19 tahun tampil apa
adanya meskipun dia sudah sukses dengan usahanya sendiri. Biasanya
anak umur seperti itu yang pernah aku kenal adalah memperkenalkan apa
yang dia punya. Terlebih jika diperoleh dari hasil usahanya sendiri.
Akan tampak terlihat seperti “sombong” dengan yang dia punya. Karena
menurutnya yang dia peroleh adalah usahanya sendiri.
Dan
hal lain yang aku suka adalah dia sopan. Dia selalu tahu batasan yang
harus dia ucapkan kepada lawan bicaranya. Yang terkadang malah membuatku
sungkan.
“Mas A” orangnya taat
beribadah. Pas dengan keinginanku yang bisa membimbingku soal agama dan
juga keinginan ibuku “aku kalau punya menantu minimal harus rajin
sholat”. Bukan tanpa alasan sekarang sholat banyak ditinggalkan terutama
kalau soal urusan duniawi.
Dan seperti
yang “Mas A” pernah katakana saat aku bilang “aku belum bisa jadi cewek
baik soalnya masih belum bisa memakai jilbab”. Namun dia malah bilang
“kalau sholatnya baik, Insya Allah yang lain juga baik Nad”. Menenangkan
hati, dan anehnya semenjak saat itu ketika aku ingat dia kata-kata yang
selalu muncul adalah “kalau sholatnya baik, Insya Allah yang lain juga
baik”. Setidak-tidaknya membuatku lebih tidak menunda-nunda waktu
sholat.
Hal lain yang membuat aku
sangat takjub adalah gaji yang dia peroleh saat bekerja adalah untuk ibu
dan adiknya-adiknya. Mungkin alasan tanggung jawab pada keluarganya
membuat dia harus bekerja seharian untuk ibu dan adiknya. Inilah yang
membuat aku semakin kagum padanya orang pertama yang aku kenal berjuang
untuk membahagiakan orang-orang yang dia sayang. Meski di luar sana akan
ada banyak yang lain seperti dia. Namun dia orang pertama yang mebuatku
takjub dengan usahanya meski di usia 19 tahun.
Dan yang terakhir adalah opsiku soal kehidupan pribadinya. Entah benar atau tidak aku juga tidak tahu.
Bekerja
untuk membahagiakan orang yang dia sayang dari jam 07.00 – 17.00 nyaris
membuat dia bekerja seharian. Kalau menurut pendapatku tidak ideal
untuk seorang laki-laki mencari pacar dengan kondisi pekerjaan yang
sibuk itu. Nyaris tidak ada waktu untuk melakukan pendekatan alias PDKT.
Dan yang aku tahu adalah “Mas A” adalah tipikal orang yang tanggung
jawab atas pekerjaannya. Kalau sudah ada pekerjaan dia akan focus dengan
tugasnya. Dan masalahnya adalah Apakah dalam proses pdkt si cewek mau
menunggu untuk pendekatan ?? Dan proses pdkt itu adalah masa yang paling
indah. Perhatian yang lebih seperti berasa menjadi orang paling
special. Setiap hari dan setiap saat harus standby di dekat ponsel untuk
melakukan komunikasi dalam pdkt. Tapi kalau “mas A” harus selalu dekat
dengan ponselnya membalas sms ataupun menerima telepon setiap saat
seperti proses pdkt pada umumnya macam mana pula sama kerjaannya !!!
Pikirku
sebenarnya kalau mau dia lebih baik kuliah. Jauh tidak memilki waktu
yang terlalu sibuk untuk bekerja. Dan masih ada waktu untuk melalakukan
pdkt. Namun jika seperti itu apa kabar dengan orang di rumah ?? biaya
hidup keluarga, biaya sekolah adik-adiknya, dan juga biaya kuliah yang
harus dia tanggung. Akan menambah banyak pengeluaran setiap bulannya.
Dan semua tanggungan ada di tangannya. Cukup egois memang kalau dia
memilih untuk kuliah sedangkan keluarga memerlukannya untuk bekerja.
Mungkin
bisa saja dia kuliah dan bekerja di tengah jam kosong kuliahnya. Namun
apakah itu cukup untuk tanggungan-tanggungan yang harus dia penuhi.
Inilah
menurutku alasan-alasan dia belum memiliki pacar sampai saat ini.
merelakan keperluan pribadi demi orang yang dia sayang. Namun aku yakin
“orang baik akan mendapatkan yang terbaik” hanya saja waktu yang tidak
mau bersahabat.
Dan cintaku padanya
bertepuk sebelah tangan. Bukan suatu hal yang buruk kalau kita mau
ikhlas dan yakin akan ada yang baik setelah ini. Tapi meskipun aku
mengaguminya dan menyukainya tidak ada alasan baginya untuk suka padaku.
Meskipun semua kriteria yang aku mau ada padanya bukan berarti
criteria yang dia mau ada padaku. Cukuplah sebatas harapan saja yang
kupanjatkan pada Tuhan adalah “Semoga aku mendapatkan pacar yang baik
dan suami yang bisa menuntunku menuju syurga Allah”
Dan
untuk “mas A” “semoga akan mendapatkan pacar yang bisa mengertinyanya,
menerima dia apa adanya, dan memiliki sifat yang seperti ibunya”
Sering
aku bertanya pada hatiku sendiri “Aneh gak sih menyukai sesorang yang
belum ku kenal lama, belum aku tahu seperti apa orangnya, dan
sifat-sifatnya. Entahlah Tuhan yang tahu jawaban dari semua ini. Dan
terima kasih Tuhan mengenalkanku pada sosok seorang “Mas A” seorang
“pacar idaman”. Dan darinya aku belajar untuk ikhlas.
Dan
tanggal 9 Mei 2012 sykur alhmadulillah akhirnya aku bisa bertemu dengan
orang yang aku kagumi. Ku harap ini bukan pertemuan yang pertama dan
yang terakhir.
Untuk “mas A” jangan
minder lagi yah kamu ganteng kog buatku kamu lebih itu malah lebih dari
mereka-mereka. Meskipun kamu bilang baru ibumu dan aku yang mengatakan
kamu ganteng. Pasti banyak orang yang akan mengatakan kamu ganteng,
keren, baik kalau mereka tahu kamu. Tapi yang lebih utama adalah buatku
hati kamu yang paling ganteng J
*Sekian
untuk cerita cintaku saat ini tidak begitu baik dan tidak begitu buruk.
Aku belajar menjadi lebih baik… Semoga dia akan segera dapatkan yang
terbaik. Ending cerita aku gak bakalan bisa sama dia…
BIARKAN TUHAN YANG MENJAWAB CERITA CINTAMU
Minggu, 22 Juli 2012
Takdirku Dengan Malang
Hari ini tanggal 6 Juli 2012 adalah pengumuman SNMPTN Tulis. Sesuatu
yang sangat mendebarkan, menegangkan semua ada dalam satu rasa menjelang
detik-detik pengumuman. Aku bukan peserta SNMTN Tulis. Dan aku kenapa
tidak ikut berpartisipasi malah hanya menjadi saksi bisu dari semua rasa
yang teman-temanku rasakan yang berharap dapat diterima di Perguruan
Tinggi yang mereka inginkan. Meskipun aku tidak ikut dalam ujian ini,
tetapi aku tahu apa yang mereka rasakan menjelang pengumuman.
Aku bukan seorang paranormal atau dukun yang dapat merasakan yang orang lain rasakan. Aku pernah merasakan bagaiamana begitu mendebarkan saat-saat akan pengumuman. Hari itu tanggal 28 April 2012 adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di Universitas Kanjuruhan Malang. Ingat betul aku saat itu dimana seluruh badanku terasa gemetar saat akan membuka website Universitas Kanjuruhan Malang. Dan akibat gemetar seluruh badanku kontraksi perutku juga ikut-ikutan berontak. Mules, sakit perut tiba-tiba itu yang aku rasakan. Ini justru lebih parah dari gemetar saat akan bertemu pacar sekalipun.
Sehingga alhasil belum sempat aku membuka daftar penerimaan mahasiswa baru jalur PMDK laptopku aku tinggal untuk menghilangkan sakit perut yang datang tiba-tiba ini. dan rasa gemetar itu masih juga terasa namun dengan frekuensi tang lebih lambat dari sebelumnya. Ku berusaha mengontrol diriku untuk siap menerima dari hasil pengumuman. Ku lanjutkan laptopku untuk membuka alamat websitenya lagi dan ternyata laptopku tidak bisa membuka daftar nama-nama peserta yang diterima jalur PMDK.
Segera ku ambil motor dan kulaju menuju warnet terdekat dari rumah. Kondisi warnet saat itu lumayan sepi. terlihat hanya ada satu orang yang sudah ada di dalam warnet itu. Yah memang karena saat itu adalah waktu sesudah maghrib. Kebanyakan orang masih jarang keluar rumah pada saat jam seperti itu.
Dan setelah memilih tempat untuk browsing segera ku ketik alamat www.ukanjuruhan.ac.id dan dengan hari yang masih berdebar-debar ku lihat daftar nama yang sudah diterima 35 orang tak tercantum namaku ataupun nama sekolahku. Segera ku selesaikan browsingku saat itu tanpa ada hal lain yang umumnya biasa kulakukan saat ada di warnet adalah menggunakan situs jejaring sosial.
“Loh, kok cepet ? udah selesai ?” tanya penjaga warnet yang kebetulan adalah teman sekolahku
“Iya bii, uangnya gak cukup kalau sampe’ kelamaan yang browsing” kataku pada Dabi
“Hahaha… sayangnya gak ada tariff gratis sekarang”
“yah, paling kalaupun ada pasti bakalan kamu kasih sama Lucky… hahaha. Yah sudah aku pulang dulu yah, dahh “
Ku kendarai motorku sedikit lebih pelan daripada biasanya. Tulisan daftar nama-nama peserta yang diterima masih membekas dibenakku yang tak sudi menulis namaku dalam daftar itu. Dalam anganku terus tergambar tentang Universitas itu. Kota Malang, Pendidikan Bimbingan Konseling, kesempatan kuliah, tempat baru, kota impian, sahabat Dumayku semua hilang pada malam ini. Tak ada lagi kesempatan untuk kuliah, tak akan lagi bisa ke Kota Malang bertemu Kak Lydia, Mas adam, menikmati sejuknya kota Malang, melihat keindahan kota Malang dari atas pegunungan tak akan pernah bisa kulakukan lagi.
Menikmati suasana kota Malang pada malam hari adalah sesuatu yang aku inginkan. Meskipun dinginnya yang selalu menjadi masalah buatku. Dan menikmati malam di kota Malang tak hanya di dalam bus ataupun menikmatinya hanya pada saat liburan sekolah. Ingin rasanya bisa menikmati indahnya kota Malang setiap saat. Namun taka kan mungkin lagi sekarang untuk memikirkan kuliah, apalagi memikirkan untuk kuliah di Malang.
Dan hal lain adalah aku tidak akan pernah bisa bertemu Kak Lydia sahabat dumayku ataupun Pangeran impianku Mas Adam. Mungkin takdir mengatakan aku taka kan bisa bersama dengan Mas Adam dalam satu kota. cukup rasa rindu yang tak beralaskan dari Pulau Madura ke Kota Malang. Entah kapan lagi aku bisa ke malang lagi untuk bertemu Mas Adam. Hanya satu kali pertemuan dan mungkin tak akan terjadi pertemuan lagi. Dan Kak Lydia dia sudah pindah ke Bandung, semakin sulit untuk bertemunya lagi. Mungkin dengan jika aku bisa stay di Malang pada saat liburan di malang aku bisa bertemu dengannya.
Beberapa hari ku memikirkan soal pengumuman itu. Sebenarnya aku sudah pasrah untuk tidak akan kuliah dan akan memilih bekerja jika PMDKku tidak diterima. Kakakku bilang “mungkin ini yang terbaik biar kamu kuliah juga gak terlalu jauh sampai ke Malang toh di Madura juga ada kampus, Kampus Negeri pula dan jua biar ibu gak kepikiran leg misal kamu kuliah terlalu jauh terus uang buat biaya kuliah juga masih bingung dapat dari mana” jelas kakakku saat aku mengatakan bahwa aku tidak lulus seleksi. Ku mantapkan hati untuk benar-benar pasrah akan hal ini. semoga ini adalah yang terbaik meski ini berat untukku.
Dan hari-hari selanjutnya aku sudah siap intuk menjalani kehidupan bahwa aku tidak akan kuliah dan SNMPTN jalur undangan yang dulu aku pernah mendaftar sudah tak lagi kupikirkan karena tdak akan mungkin aku untuk di terima dan aku sadar betul bahwa peminat dari kampus yang aku daftar itu adalah kampus yang peminatnya lumayan banyak. Dan ditambah seleksi masuk di PTN lebih sulit daripada di PTS.
Hingga pada suatu malam beberapa hari setelah pengumuman itu aku terbangun dan kulihat baru saja ada sms dari temanku si Uyun. Aneh biasanya aku jarang terbangun pada jam-jam spert ini. kulihat pesan dari Uyun
"Dok, kamu diterima PMDKnya, selamat ya… ayo buruan daftar ulang ada potongan 75% untuk DPPnya".
Sontak aku kaget dan membaca pesan itu berulang-ulang dan seketika itu juga tubuhku gemetar membaca pesan tersebut. Kaget dan seolah tidak percaya karena bagaimana bisa pada pengumuman yang aku lihat tidak ada namaku tercantum dan sekarang tiba-tiba terlulis dalam daftar itu.
Dan keesokan harinya aku dapat pesan yang sama dari guru BK kalau memang benar aku dimasuk dalam seleksi. Senang, takut, bingung ada dalam satu perasaan. Pasalnya yang menjadi persoalan saat ini adalah biaya. Sudah beberapa hari ini ibuku mengeluh soal biaya sekolah keponakanku, adekku, dan baiaya kebutuhan sehari-hari, belum lagi hutang yang harus dibayar pada bulan ini. Takut dan bingung akankah aku dibolehkan untuk kuliah dengan kondisi seperti ini.
Dan memang benar ibu tidak mengijinkan untuk kuliah karena biaya yang sedang membengkak. “Ibu juga ingin kamu seperti temammu yang lain nak bisa kuliah tapi takdirmu jadi anakku dengan keterbatasn ekonomi seperti ini”. Tanpa permisi dan tak bisa kutahan lagi pemberontakan air mata akhirnya keluar deras sekali dan semakin ku tahan alirannya semakin deras.
“Oh.. tuhan kenapa mesti diterima PMDK nya aku sudah siap untuk tidak kuliah namun jika seperti ini aku juga tidak bisa melepas Kanjuruhan karena itu impianku tak ingin aku melepasnya yang sudah memberiku kesempatan seperti ini”…
Dan banyak teman-temanku menyayangkan karena aku tidak mengambil kuliah di Kanjuruhan yang sudah menerimaku. Dibandingkan temanku yang lain sebenarnya aku jauh lebih baik karena sudah ada kampus yang menerimaku dibandingkan yang lain masih bingung utuk mendaftar dan menunggu hasil pengumuman. Tetapi mereka lebih beruntung kondisi ekonomi mereka lebih baik daripada aku yang meski sudah diterima tetap saja tidak dapat melanjutkan kuliah.
Dan inilah akhirnya jalan yang terus berliku dan kota Malang semakin jauh dengan impianku.
Aku bukan seorang paranormal atau dukun yang dapat merasakan yang orang lain rasakan. Aku pernah merasakan bagaiamana begitu mendebarkan saat-saat akan pengumuman. Hari itu tanggal 28 April 2012 adalah pengumuman penerimaan mahasiswa baru di Universitas Kanjuruhan Malang. Ingat betul aku saat itu dimana seluruh badanku terasa gemetar saat akan membuka website Universitas Kanjuruhan Malang. Dan akibat gemetar seluruh badanku kontraksi perutku juga ikut-ikutan berontak. Mules, sakit perut tiba-tiba itu yang aku rasakan. Ini justru lebih parah dari gemetar saat akan bertemu pacar sekalipun.
Sehingga alhasil belum sempat aku membuka daftar penerimaan mahasiswa baru jalur PMDK laptopku aku tinggal untuk menghilangkan sakit perut yang datang tiba-tiba ini. dan rasa gemetar itu masih juga terasa namun dengan frekuensi tang lebih lambat dari sebelumnya. Ku berusaha mengontrol diriku untuk siap menerima dari hasil pengumuman. Ku lanjutkan laptopku untuk membuka alamat websitenya lagi dan ternyata laptopku tidak bisa membuka daftar nama-nama peserta yang diterima jalur PMDK.
Segera ku ambil motor dan kulaju menuju warnet terdekat dari rumah. Kondisi warnet saat itu lumayan sepi. terlihat hanya ada satu orang yang sudah ada di dalam warnet itu. Yah memang karena saat itu adalah waktu sesudah maghrib. Kebanyakan orang masih jarang keluar rumah pada saat jam seperti itu.
Dan setelah memilih tempat untuk browsing segera ku ketik alamat www.ukanjuruhan.ac.id dan dengan hari yang masih berdebar-debar ku lihat daftar nama yang sudah diterima 35 orang tak tercantum namaku ataupun nama sekolahku. Segera ku selesaikan browsingku saat itu tanpa ada hal lain yang umumnya biasa kulakukan saat ada di warnet adalah menggunakan situs jejaring sosial.
“Loh, kok cepet ? udah selesai ?” tanya penjaga warnet yang kebetulan adalah teman sekolahku
“Iya bii, uangnya gak cukup kalau sampe’ kelamaan yang browsing” kataku pada Dabi
“Hahaha… sayangnya gak ada tariff gratis sekarang”
“yah, paling kalaupun ada pasti bakalan kamu kasih sama Lucky… hahaha. Yah sudah aku pulang dulu yah, dahh “
Ku kendarai motorku sedikit lebih pelan daripada biasanya. Tulisan daftar nama-nama peserta yang diterima masih membekas dibenakku yang tak sudi menulis namaku dalam daftar itu. Dalam anganku terus tergambar tentang Universitas itu. Kota Malang, Pendidikan Bimbingan Konseling, kesempatan kuliah, tempat baru, kota impian, sahabat Dumayku semua hilang pada malam ini. Tak ada lagi kesempatan untuk kuliah, tak akan lagi bisa ke Kota Malang bertemu Kak Lydia, Mas adam, menikmati sejuknya kota Malang, melihat keindahan kota Malang dari atas pegunungan tak akan pernah bisa kulakukan lagi.
Menikmati suasana kota Malang pada malam hari adalah sesuatu yang aku inginkan. Meskipun dinginnya yang selalu menjadi masalah buatku. Dan menikmati malam di kota Malang tak hanya di dalam bus ataupun menikmatinya hanya pada saat liburan sekolah. Ingin rasanya bisa menikmati indahnya kota Malang setiap saat. Namun taka kan mungkin lagi sekarang untuk memikirkan kuliah, apalagi memikirkan untuk kuliah di Malang.
Dan hal lain adalah aku tidak akan pernah bisa bertemu Kak Lydia sahabat dumayku ataupun Pangeran impianku Mas Adam. Mungkin takdir mengatakan aku taka kan bisa bersama dengan Mas Adam dalam satu kota. cukup rasa rindu yang tak beralaskan dari Pulau Madura ke Kota Malang. Entah kapan lagi aku bisa ke malang lagi untuk bertemu Mas Adam. Hanya satu kali pertemuan dan mungkin tak akan terjadi pertemuan lagi. Dan Kak Lydia dia sudah pindah ke Bandung, semakin sulit untuk bertemunya lagi. Mungkin dengan jika aku bisa stay di Malang pada saat liburan di malang aku bisa bertemu dengannya.
Beberapa hari ku memikirkan soal pengumuman itu. Sebenarnya aku sudah pasrah untuk tidak akan kuliah dan akan memilih bekerja jika PMDKku tidak diterima. Kakakku bilang “mungkin ini yang terbaik biar kamu kuliah juga gak terlalu jauh sampai ke Malang toh di Madura juga ada kampus, Kampus Negeri pula dan jua biar ibu gak kepikiran leg misal kamu kuliah terlalu jauh terus uang buat biaya kuliah juga masih bingung dapat dari mana” jelas kakakku saat aku mengatakan bahwa aku tidak lulus seleksi. Ku mantapkan hati untuk benar-benar pasrah akan hal ini. semoga ini adalah yang terbaik meski ini berat untukku.
Dan hari-hari selanjutnya aku sudah siap intuk menjalani kehidupan bahwa aku tidak akan kuliah dan SNMPTN jalur undangan yang dulu aku pernah mendaftar sudah tak lagi kupikirkan karena tdak akan mungkin aku untuk di terima dan aku sadar betul bahwa peminat dari kampus yang aku daftar itu adalah kampus yang peminatnya lumayan banyak. Dan ditambah seleksi masuk di PTN lebih sulit daripada di PTS.
Hingga pada suatu malam beberapa hari setelah pengumuman itu aku terbangun dan kulihat baru saja ada sms dari temanku si Uyun. Aneh biasanya aku jarang terbangun pada jam-jam spert ini. kulihat pesan dari Uyun
"Dok, kamu diterima PMDKnya, selamat ya… ayo buruan daftar ulang ada potongan 75% untuk DPPnya".
Sontak aku kaget dan membaca pesan itu berulang-ulang dan seketika itu juga tubuhku gemetar membaca pesan tersebut. Kaget dan seolah tidak percaya karena bagaimana bisa pada pengumuman yang aku lihat tidak ada namaku tercantum dan sekarang tiba-tiba terlulis dalam daftar itu.
Dan keesokan harinya aku dapat pesan yang sama dari guru BK kalau memang benar aku dimasuk dalam seleksi. Senang, takut, bingung ada dalam satu perasaan. Pasalnya yang menjadi persoalan saat ini adalah biaya. Sudah beberapa hari ini ibuku mengeluh soal biaya sekolah keponakanku, adekku, dan baiaya kebutuhan sehari-hari, belum lagi hutang yang harus dibayar pada bulan ini. Takut dan bingung akankah aku dibolehkan untuk kuliah dengan kondisi seperti ini.
Dan memang benar ibu tidak mengijinkan untuk kuliah karena biaya yang sedang membengkak. “Ibu juga ingin kamu seperti temammu yang lain nak bisa kuliah tapi takdirmu jadi anakku dengan keterbatasn ekonomi seperti ini”. Tanpa permisi dan tak bisa kutahan lagi pemberontakan air mata akhirnya keluar deras sekali dan semakin ku tahan alirannya semakin deras.
“Oh.. tuhan kenapa mesti diterima PMDK nya aku sudah siap untuk tidak kuliah namun jika seperti ini aku juga tidak bisa melepas Kanjuruhan karena itu impianku tak ingin aku melepasnya yang sudah memberiku kesempatan seperti ini”…
Dan banyak teman-temanku menyayangkan karena aku tidak mengambil kuliah di Kanjuruhan yang sudah menerimaku. Dibandingkan temanku yang lain sebenarnya aku jauh lebih baik karena sudah ada kampus yang menerimaku dibandingkan yang lain masih bingung utuk mendaftar dan menunggu hasil pengumuman. Tetapi mereka lebih beruntung kondisi ekonomi mereka lebih baik daripada aku yang meski sudah diterima tetap saja tidak dapat melanjutkan kuliah.
Dan inilah akhirnya jalan yang terus berliku dan kota Malang semakin jauh dengan impianku.
Cinta Ebi Terlalu Besar
2 bulan sudah Ebi menjalani profesinya sebagai jomblo. Profesi kenapa
mesti profesi barangkali itu suatu pekerjaan, pekerjaan mencintai diri
sendiri, waktu untuk sendiri, bahagia untuk sendiri. Cukup disayangkan
memang jika Ebi harus putus dengan mantannya 2 bulan lalu Fauzy. Cinta
lokasi yang bersemi antara mereka harus diakhiri pada akhirnya. Bukan
sesuatu hal yang Ebi inginkan untuk putus dengan Fauzy. Dilihat meski 2
bulan berlalu Ebi masih merasa sakit kala Fauzy memutuskannya. Ebi tidak
selingkuh, Ebi jujur pada Fauzy, Ebi sayang sama Fauzy, Ebi juga setia
pada Fauzy meski teman"nya tidak suka pada Fauzy.
Entah alasan apa yang membuat Fauzy memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Ebi.
Kala itu Ebi Ulang tahun di usianya yang ke 17, ada suatu masalah
yang membuat Fauzy tersinggung. Hingga membuat tidak ada Komunikasi
diantara mereka. Berkali-kali Ebi menghubungi Fauzy dan meminta maaf,
berkali-kali dia mengirim pesan singkat kepada Fauzy namun tidak ada
balasan 1 pun...
Dan pada hari ulang tahun Ebi, Fauzy tidak juga memberinya ucapan
selamat.. Atau memberinya surprise seperti yang dilakukan pacar pada
umumnya.. Pura-pura marah hingga beberapa hari menjelang hari ulang tahun
pacarnya dan memberi kejutan dengan kue yang sudah dia persiapkan jauh-jauh
hari sebelumnya agar kejutan untuk pacarnya dapat berjalan dengan
sempurna...
Pesan singkat datang terus menerus, mengucapkan selamat kepada Ebi
yang sudah mulai memasuki usia 17 Tahun. Tahun yang spesial seharusnya..
Berkali-kali Ebi melihat dan membaca pesan singkat yang diterimanya,
Tidak ada.. Tidak ada.. Tidak ada.. Tidak ada satupun pesan dari Fauzy,
hingga malam juga semakin larut Ebi pun tertidur. Dia masih berharap
kala dia sedang tidur Fauzy menelfonnya untuk membangunkan Ebi,
mengucapkan selamat ulang tahun.
Tak ada yang lebih Ebi inginkan selain Fauzy, hanya Fauzy, cukup
Fauzy itu akan membuat hatinya akan senang pada hari spesialnya itu.
Perasaan sayang kepada Fauzy memang sangat besar, dia tidak ingin
mengulang kesalahan yang pernah dia lakukan. Ebi tidak sayang sepenuhnya
kepada Bimbim.. Hingga membuatnya selalu menyakiti Bimbim. Ebi tidak
bisa menerima Bimbim apa adanya, selalu saja ada sesuatu hal yang salah
meskipun Bimbim sudah berusaha untuk menuruti semua keinginan Ebi
asalkan Ebi bahagia. Nyatanya ini adalah kesalahan Ebi rasa sayangnya
tidak mampu menjawab rasa sayang Bimbim. Ebi merasa bersalah karena
tidak bisa menyayangi Bimbim sepenuh hatinya.
Satu tahun lamanya Ebi tidak memiliki pacar. Mencari seorang anak
Adam yang dapat dia cintai sepenuh hatinya. Dan jawabannya adalah Fauzy
teman sekelasnya.. Tak disangka Ebi akan pacaran dengan Fauzy padahal
Fauzy selalu menjadi bahan becanda teman-temannya.. Inilah cinta tak
pernah disangka dimana dia akan tumbuh dan kepada siapa dia akan
bersemi...
Cinta Ebi kepada Fauzy sudah berada dalam bagian hidupnya. Sedikit
saja masalah dengan Fauzy dunia terasa runtuh membebani tubuh Ebi.
Sehingga Ebi selalu mengalah pada Fauzy meskipun kadang bukan Ebi yang
salah. Demi menghindari pertengkaran dengan Fauzy apapun akan Ebi
lakukan.. Inilah cinta Ebi yang teramat besar. Cinta yang tak dapat
dikendalikan oleh dirinya maupun orang lain.
Nyatanya cinta Ebi yang besar, tak sebanding dengan cinta Fauzy.
Kala Ebi bangun dari tidurnya segera Ebi lihat handphone yg ada di meja
belajarnya. Tak ada pesan masuk 1 pun. Tak ada pesan dari Fauzy..
Tertegun Ebi memandang tembok yang ada di depannya..
"kemana dia, kemana ? Sebesar apa salahku membuatnya begitu marah
tak menghubungiku. Dan tidak ada pesan untuk memberiku ucapan. Dia tega,
tega sekali. Dia pacarku, atau dia bukan pacarku. Aku merindunya, tapi
dia tak ada.. Tak ada"
Tak ada yang ingin Ebi lakukan pagi itu. Liburan akhir sekolah
membuat Ebi makin malas untuk melakukan aktivitas.. Olahraga pagi yang
umumnya biasa Ebi lakukan, tak ada semangat untuk dia kerjakan.. Hari
itu cerah, langit biru membuat hari itu bagaikan memberi semangat bagi
yang melihatnya kecuali Ebi.. Baginya pagi itu mendung, mendung di dalam
hatinya..
Dengan keadaan baru bangun tidur, Ebi membasuk mukanya dan segera mengambil makanan untuk kucing peliharaannya.
"kucing, kamu enak yaa.. Gak pernah ngalamin yang namanya sakit
hati. Cuman makan, maen, terus tidur... Eummh.. Kamu punya pacar gak ?
Kalau punya aku nitip pesen kalau pacar kamu ulang tahun semarah apapun
kamu sama dia, kamu harus ngasih ucapan selamat.. Sakit tau gak sih
kalau di hari spesial orang yang kita sayang, pacar kita seolah sedang
bermeditasi. Seolah tidur dalam waktu lama. Tak ngasih ucapan
sedikitpun..
Malampun tiba, hati Ebi sudah mulai bisa dia kendalikan. Tak boleh
bersedih, biarlah dengan fauzy dan semua egoisnya.. Tiba-tiba terdengar
motor berhenti di depan rumahnya.
"Fauzy !"
semangat kembali mengisi hati Ebi, sudah lama dia merindukan Fauzy
"Halo bii, apa kabar ?" tanya Fauzy kala sudah bertemu dengan Ebi
"Berhari-hari kamu ngilang tak ada kabar, tiba-tiba kamu tanya kabar". Gerutu Ebi dalam hati
"eumm.. Aku baik, kamu gimana ? Lama gak ada kabar", jawab Ebi
"aku baik, maaf lama gak ngasih kabar sama kamu"
"iyah gak pa-pa, kamu sehat gini wez syukur banget. Ada apa kamu malem" maen kesini, biasanya kan kamu maen game"
"emmm.. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu bi, soal hubungan kita"
JLEBB !!
Tubuh Ebi mulai gemetar, sepertinya Ebi akan tahu jawabannya pada malam ini.
"iya, mau ngomong apa Zy ?"
"bii.. Aku mau kita akhiri hubungan kita"
Daaaarr.... !!
Petir, tembakan seolah menghantam tubuh Ebi.. Persis dengan prediksi Ebi kala Fauzy mengatakan mengenai hubungan mereka.
"kamu serius dengan apa yang kamu katakan barusan"
"iya bii, aku serius. Dan aku juga minta maaf dengan keputusanku ini"
Ebi berusaha tegar, walaupun sebenarnya hatinya menangis sedari
tadi. Dia tidak ingin menangis di hadapan Fauzy, dia tidak ingin Fauzy
menganggap dirinya lemah.
"kalau itu keputusanmu, Ok.. Kita putus mulai saat ini aku juga gak bisa maksa kalau kamu udah gak sayang sama aku"..
"iya bii, aku minta maaf"
"gak masalah kok, asalkan kamu seneng.. Emmh aku ngantuk nih, maaf
bukan niatku mau ngusir tapi beneran aku gak tahan lagi sama mataku"
"oh, yaudah.. Aku pamit pulang dulu ya, selamat malam"..
Sebentar Ebi mengantarkan Fauzy yang sudah menjadi mantan pacarnya malam itu, dan segera Ebi menuju kamarnya menahan air mata yang sedari tadi coba dibendungnya.
"Ebi wanita, Ebi sayang Zy, Ebh gak mau putus sama Zy, Zy jahat, Zy jahat.."
Gadis mungil itu untuk pertama kalinya merasakan bagaimana itu sakit
hati. Cintanya yang terlalu besar membuat dirinya lemah, lemah pada
cintanya sendiri..
Cerita Masa Putih Abu-Abu
Ini nih masa yang orang bilang adalah masa yang paling indah, masa-masa sekolah terutama masa sekolah SMA. teman, sahabat, pacar, mantan, musuh, guru, mulai yang guru killer, guru yang gak pernah absen kala ngajar di kelas, guru yang selalu ditinggal kala ngajar, dan guru yang selalu kita ajak kalau kita sedang ngumpul buat rujakan. hmmmm... seru banget deh masa SMA.
ada cerita seru waktu masa SMA diantaranya tuh soal keterlambatanku pernah aku gak boleh masuk kelas gara-gara telat masuk waktu pelajaran matematika. yah.. memang waktu itu gara-gara telatnya itu karena kelaman di nongkrong di kantin. sampai-sampai gak tau deh kalau Bu Maunah udah datang.. hahaha... ingat mukaku waktu itu itu gemeteran ihhh, takut kalau bakalan ada panggilan orang tua. tapi untungnya tidak, hehehehe
ada juga aku di suruh nulis di depan kelas gara-gara terlambat, waktu itu pelajaran Bahasa Indonesia, Bu. Eni. yahh ampun itu peringatan kedua kalau gak salah. batasnya 3 kali terlambat kalau udah 3 kali terlambat wes gak boleh ikut pelajaran bahasa indonesia lagi. untung dehh meski suruh nulis di depan kelas ada sekitar 12 orang yang nemenin aku nulis di depan kelas, ada yang kasusnya kaya' aku gara-gara terlambat , ada juga yang gara-gara banayak omong waktu Bu. Eni menerangkan.. hahaha parah gak tuh teman-teman sekelasku pada seneng nulis di depan kelas. dan yang ketiga kalinya itu aku juga datang terlambat tapi syukurlah Tuhan masih baik sama aku. waktu itu Bu. Eni gak masuk jadi di ganti Pak suet buat ngajar. asikk... gak dapat peringatan untuk yang ke 3 kali...
ada lagi soal keterlambatan juga.. kali ini ini yang hukum aku adalah Tim Tatib yang udah jaga di depan gerbang. huuuuhhh.. sialnya yang tugas hari itu Pak Siput sama Pak Alam. pak alam sih baik, 2 tahun dia jadi wali kelasku. cuman ini nihh Pak Siputnya yang gak bisa di ajak kompromi. hukumannya adalah baca surat Al-Fatihah 10 Kali.. Busettt, aku kira bakalan sebentar, ehhh ternyata lama euy baca surat Al-Fatihah udah gitu yang telat cuman 3 orang lagi. aku cewek sendirian. huhhhh.. kalau rombongan baca surat Al-fatihah sih gak pa-apa seru.. kaya' paduan suara. terus gak usah kerasin suara ajah udah keras. lah ini cuman bertiga suruh kerasin suara pula. huahhhh... belum lagi jadi pusat perhatian anak-anak sekolah. habis selesai itu langsung dehh.. Go to kantin, haus pak... !!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)