Sabtu, 21 September 2013

Cinta Tak Semudah Saat Diucapkan

                Saat kamu menyukai seseorang, saat itu pula matamu tak pernah berhenti mencari sosok orang yang telah mendiami hatimu. Saat kau memperhatikan seseorang dengan begitu seksama, orang itu akan merasa bahwa ada yang memperhatikannya, hingga tak jarang kedua mata saling bertemu. Dan saat itu terjadi entah langkah apa yang bisa kau lakukan, mungkin senyum atau barangkali melempar pandangan ke tempat lain dan kembali memperhatikan sosok itu kembali.
                Barang kali itu yang Ilham rasakan hanya bisa memandang dari jauh, sosok itu. Sosok yang entah mulai kapan telah bersemayam di relung hatinya. Dan entah mulai kapan dia begitu detail memperhatikan setiap yang orang itu lakukan. Cinta memang terkadang membuat sesutu menjadi aneh. Namun sejauh apaun kamu menghindar dari kata cinta, kamu pasti akan bertemu dengannya lagi. Suatu saat nanti, kapan ? Suatu saat akan tiba waktunya.
                Rahmat Ilham remaja putra yang baru saja menyelesaikan Sekolah Menengah Atasnya. Dan kini akan menjadi seorang siswa yang di mahakan alias Mahasiswa. Julukan yang barang kali untuk beberapa orang memiliki arti yang keramat. Mahasiswa, demo, kebijakan pemerintah, tak akan pernah lepas.
                Syarat menjadi seorang mahasiswa adalah mengikuti kegiatan Ospek, yang barang kali selalu dilakukan oleh semua universitas. Pembekalan bagi calon mahasiswa sebelum benar-benar menjadi bagian dari keluarga Universitas tersebut. Dan saat itu, saat semua calon mahasiswa baru berkumpul dengan berbagai kelompok mereka, mengenal satu sama lain anggota kelompok yang berasal ari beberapa daerah.
                Dan tuliskan sajak-sajak romantis, tatkala mata mulai menemukan cahayanya. Tatkala kertas putih tak lagi kosong. Dan cerita mulai menuliskan kisahnya. Dan cinta tak pernah kita sadari saat dia datang, termasuk saat ini. Saat kedua mata mulai mencari sebuah sosok, barang kali kita mulai sadar, saat itulah cinta mulai bersemayam.
                Dan lagi-lagi kita tidak pernah tahu, bagaimana rahasia Tuhan mempertemukan, memisahkan, hingga menyatukan dua insan yang berbeda. Semua adalah bagian Tuhan yang bisa diketahui oleh siapapun. Itulah cara Allah menunjukkan kasihnya. Surprise-Surprise yang luar biasa.
                “Ilham...!!” panggil seorang wanita yang sudah tak asing lagi di telinganya. Terlihat di balik kerumunan orang-orang  wanita itu bergerak menemui Ilham. Wajahnya tetap seperti dulu, seperti saat dulu bersama-sama memakai seragam putih biru.
“Ilham, masih ingat aku gak ?” tanyanya
“Siapa ? aku kenal kamu ya ?”
“Ihhh.. Jahatnya kamu Il, biasanya nyontek sama gue malah lupain gue gitu aja”
“ hahahaha.... gue lupa juga Bet, dulu pernah nyontek sama kamu”
“ eh.. lu masih aja panggil gue sama panggilan aneh kya’ gitu”
“ Hahaha.. Sabrina Andria Novela, kok bisa jadi Bebet ya” katanya tertawa lebar
“ Iya, Lo tuh Il, yang gila ngasih gue panggilan aneh”
“ Kan biar kece Bet, panggilan sayang gue sama lho. Hahahaha, Eh By the way lho ngapain disini ?”
“Gue juga mahasiswa disini Ilham”
“Tapi gue kok gak pernah liat lho waktu Ospek ? Ihh.. jangan-jangan maba ilegal ya, gak ikut Ospek”
“ Ihh.. ngawur, gue udah semester 3 kali ilham, lho tuh adik tingkat gue. Jadi lho jangan macam-macam sama senior, hahahaha”
“ Hah... gila pek, anak Aksel. Lama gak ketemu makin pinter aja lho”
“ Ehhh.. jangan salah, makin cantik juga perlu digaris bawahi” kata Sandri
“Iyaaa deh, kakak senior “
“ Ahh.. apaan sih lu Il, biasa aja kali” katanya sambil memukul pundak Ilham
“Oh, yaudah ya Il.. Aku ada kuliah sekarang, Daahh Ilham” kata Vela sambil meninggalkan Ilham.
                Sebuah cerita tak akan pernah habis untuk diceritakan, setiap kata kau ukir menjadi sebuah kalimat, dan Embun pagimu mulai terlihat saat mentari pagi mulai menyinari bumi. Seperti mentari yang menyinari kehidupan setiap insan.
                Dan kamu tahu, saat cahaya itu datang saat kau temukan cahaya itu. Entah berapa banyak neuron, dendrit, serta saraf-saraf mulai bekerja lebih aktif dari biasanya. Dan semangatmu lebih aktif dari biasanya, matamu lebih bersinar dari diasanya, dan senyummu lebih lebar dari biasanya. Menghadapi setiap hari yangsilih berganti.
                Dan sejak saat itu, sejak hari itu. Kisah kembali bercerita, memanggil memori yang saat dulu pernah disimpan. Kini hadir kembali sebagai sosok yang berbeda, namun tetap sama. Tinta hitam, kertas putih mulai bergerak menceritakan setiap kisah.Dan kita tidak pernah tahu, nama yang hampir saja hilang, kini kembali lagi bersama semilir angin membawa cerita hingga saat ini. 3 tahun sudah tak ku dengar lagi kabar dari Vela. Dan kini dia berubah menjadi wanita cantik, jauh saat dulu kupanggil dia Beti Lavea, karena wajah culunnya. Namun tetap baik pada semua orang.
                Vela, gadis kecil yang selalu meraih rangking pertama di setiap kelas. Selalu mengajariku pelajaran fisika. Namun tak pernah bisa kupahami, hingga akhirnya kepadanya nyontek selalu jadi alasanku menyelesaikan tugas fisika. Hingga kumerasa kehilangan tatkala saat kelulusan semua siswa berlumpul mengenakan kebaya, dan mengenakan jas tampak keren 2 kali lipat dari biasanya. Dan tak ada lagi suasana ramai tatkala guru berhalangan saat mengajar di kelas.
“Bet, Lu ngelanjutin sekolah dimana ??” tanyaku
“ Ada dehh.. pokoknya, lahasia”
“ Yah.. kalau gue sama lho beda sekolah, terus kalau pelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Matematika gue nyontoh sama siapa dong Bet ??”
“ Hahhh, dasar loh deketin gue kalau ada perlunya aja, jadi anak mandiri dong, masak mau pake seragam putih abu-abu masih nyontek. Tapi pesan gue yah Il “Setiap Lho Punya Impian, Catet Impian Lho, dan Berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Yakin kalau kamu orang yang HEBAT”  Gak ada yang nagangep lho hebat selain dimulai dari lho sendiri. Gue yakin kalau lho bakalan jadi orang hebat, jauh dari orang lain pernah bayangkan itu.
                Dan mulai saat itu, Vela orang pertama kali mengatakanku orang HEBAT. Dan saat itu pula semangatku mulai bangkit untuk penjadi Menteri Ekonomi Indonesia. Impian yang tak pernah aku sampaikan pada orang lain selain pada diriku sendiri.
“Ilham.. Lho ada kuliah gak hari ini ?”
“Ada sampai jam 10 Ga, kenapa ?”
“ Ikut gue ke gedung serbaguna yok jam 1 ntar, ada seminar kesehatan”  kata Arga
“ Hah, lho anak Ekonomi ngapain ikut seminar Kesehatan. Mau jadi dokter ekonomi lho”
“ Hahaha, bukan gitu Il... moderatornya cantik Il, ini kesempatan gue buat lihat dia lebih lama”
“ Hadehh.. dasar Lho Ga, yaudahlah demi sahabat gue, gue ikut deh. Cuman sebelum berangkat, traktir gue makan dulu, acara seminar itu lama bro..”
“ Iyadehh.. gue trkatir lho makan sepuasnya”
“Nah.. gitu dongg”
                Panitia seminar, mulai mempersiapkan segala kebutuhan sebelum seminar dimulai. Acara seminar memang sering dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa. Beberapa mahasiswa mulai memasuki ruangan seminar. Cukup banyak peserta yang hadir saat itu, karena pematerinya adalah dokter yang sering nongol di layar kaca.
“Ilham, buruan makannya.. ntar kita keburu telat” kata Arga
“ Benta lagi Ga, gak sabaran banget sih”
                Segera mereka bergerak menuju Gedung Serbaguna kampus, dan benar saja para mahasiswa yang sebagian beasr adalah calon dokter mulai memenuhi ruangan. Seminar baru saja dumulai.
                “ Itu loh Il, moderator yang gue taksir” kata Arga sambil menunjuk seorang wanita yang tengah berbicara di depan audiens mengarahkan jalannya seminar.
                Wajahnya tak asing lagi bagi Ilham, wanita yang beberapa waktu yang lalu menyapanya. Memanggil memori yang telah lama disimpan. Dan mulai saat itu menorehkan cerita di atas kertas putihnya. Vela benar-benar berbeda 180 derajat, benar-benar berbeda saat SMP dia paling malu jika harus berbicara di depan kelas. Namun saat ini dia tampil begitu mempesona senagai seorang mederator. Dan Arga, sahabatnya menyukai Vela.
“ Il, Vela menurutmu gimana ? Cantik gak ?” tanya Arga
“ Emmmhh.. Lumayan, cantik pinta juga” kata Ilham
“ Iya dong, Ilham.. Pesonanya luar biasa. Dengar-dengar nih banyak kakak kelas yang deketin dia, cuman gak tahu juga kenapa dia masih jomblo. Padahal kalau menurut gue dia udah yang hampir perfek banget”
“ Mungkin lho gak yang bisa taklukkan hatinya dia”
“ Amin Il.. Aminnn, lho memangsahabat terbaik gue”
                Dengan seksama Ilham memperhatikan teman kecilnya beraksi di hadapan para audiens. Benar- benar luar biasa penampilannya. Menghipnotis semua peserta seminar, termasuk pemberi materi saat itu. Acara seminar sukses, dam tepuk tangan riuh tatkalah Vela menutup seminar hari itu, dan semua perserta seminar manyalaminya satu per satu.
“ Ilham, gue salaman dulu ya sama Vela, lho mau ikut ?”
“ Ahh.. nggak ah, terlalu banyak orang, gue tunggu di depan yaa..”
                Dan saat cinta dan sahabat menjadi sebuah pilihan mana yang akan kamu pilih, membiarkan sahabatmu mendekati cintamu, dan kau menjauh dari cintamu atau kau mengacuhkan seseorang yang kau anggap sahabat. Pilihan kini mengisi pikiran Ilham. Tak pernah dibayangkn jika Arga ternyata menyukai Vela.
                Dan cerita kini tak seperti yang pernah dibayangkan, tak semudah yang pernah dibayangkan. Entah jalan mana yang harus dipilih namun, tetaplah jalan itu harus dipilih. Tidak mungkin diam menunggu jalan itu akan berubah. Dan menjauha dari Vela, adalah pilihannya. Ilham tidak mau menyakiti hati Arga. Tak pernah dia melihat Arga sebahagia ini menyukai seorang wanita. Dan mengapus nama Vela dari daftar ingatannya. Menyimpan kembali ingatannya entah untuk berapa lama. Dan kembali pada impiannya menjadi seorang Menteri Ekonomi Indonesia.
“ Ilham... Gue dapat Pin BB Vela sekarang “ sebagai wujud syukur, gue traktir lho makan hari ini
“ Ahh.. gak usah lah Ga, sayang uang lho, lagi pula gue barusan udah makan di kantin kampus”
                Mata Arga lebih bahagia dari pada hari-hari sebelumnya. Dan dia sekarang juga lebih semangat untuk berangkat ke kampus. Hingga pada akhirnya Ilham menemukan alasan semangat dari Arga. Dari atar gedung fakultas Ekonomi Arga bergerak bersama seorang wanita yang telah lama Ilham kenal. Vela semakin dekat dengan Arga. Bagaikan hujan turu secara tiba-tiba, dan petir seolah bergemuruh silih berganti.
                Ilham mengalihkan pandangannya pada seorang yang sedari tadi memperhatikannya. Dan barang kali cerita memang harus berbeda tak seperti yang dipikirkan. Bersama Vela mungkin harapannya. Namun Arga lebih penting dari pada itu. Cinta akan timbul dengan seiring berjalannya waktu. Menjalani hubungan dengan Keke, teman kelompok saat Ospek mungkin adalah jalan terbaik bagi Ilham.
“ Hai Ilham, lama gak ketemu, kenama aja lho ” tanya Vela saat tak sengaja bertemu di kantin kampus
“ Ah.. gak keman-kemana kok, lho aja yang sok sibuk, makanya gak pernah liat gue. Oh iya by the way selamat ya Bet, seminar lho sukses. Luar biasa penampilan lho”
“ Hah, lho datang juga waktu itu ?”
“ Iya, diajak Arga waktu itu, pengen ketemu lho katanya tuh anak”
“ Lho temennya Arga ?”
“ Dia sahabat gue Bet, ciee... yang udah jadian sama Arga, mana traktirannya”
“ Hahaha.. gue gak pacaran sama Arga Ilham, gue masih nunggu cinta seseorang”
“ Hah, lho masih aja nunggu cintanya seseorang ?  Siapa ? Bego banget tuh orang gak mau sama lho udah cantik, baik, pintar pula. Siapa cowo yang lho taksir biar gue yang ngasih tahu leg lho malu”
“ hahaha.. gue cewe kali Ilham, biarlah Tuhan yang buka hatinya dan kasih jalan buat gue dekat sama dia”
“ Yang sabar ya Vel, lho pasti dapetin yang terbaik buat lho” kata Ilham
“ Ilham... !” panggil seseorang . Terlihat Keke menghampiri Ilham.
“ Kenalin Vel, Keke pacar gue”
“ Oh pacar lho, kenapa gak bilang-bilang kalau elo udah punya pacar, Wah. Jahat nih pengen lepas dari Pajak Jadian makanya gak bilang-bilang”
“ Kita jadiannya juga masih baru kok mbak”
“ Ciee.. pengantin baruuu”
“ Yank, jadi kan perginya ?”
“ Iya jadi”
“ Yaudah ya Bet..gue tinggal lho gak papa kan ?
“ Iyaa.. gak papa kok il”
                Hari-hari Ilham kini mulai berubah Keke yang dia harapkan mampu menghapus bayangan Vela nyatanya tetap saja tidak mampu hilang begit saja. Terlebih sifat Keke yang manja membuatnya mulai jenuh dengan hubungan mereka. Mungkin beberapa hari lagi Ilham memang benar-benar harus mengakhiri hubungannya dengan Keke.
                Namun sebelum hari itu terjadi. Cerita lain mulai tertulis. Keke kecelakaan saat berangkat kuliah. Dan Ilham harus lebih menemani pacarnya di rumah sakit, terlebih Keke tidak mau makan sebelum Ilham yang menyuapinya. Dan sepulang kuliah nyaris tanpa jeda Ilham menemani Keke di rumah sakit. Ilham adalah orang yang sangat perhatian jauh apa yang orang lain bayangkan. Mungkin itulah yang membuat Keke tidak mau jauh dari Ilham.
“ Lho, kok gak pernah ngomong kalau Vela itu cinta pertama lho Ilham !” kata Arga saat Ilham baru saja pulang dari rumah sakit. Ternyata Arga menemukan lembaran cerita yang pernah Ilham tulis.
“ Lho dapat kertas itu dari mana Ga ? “ tanya Ilham.
“ Gak penting, gue dapat ini dari mana, jadi ini alasan lho menjauh saat gue bareng Vela. Dan ini juga alasanlho jadian sama Keke. Lho tahu Il, alasan Vela nolak gue, itu gara-gara elo. Dia nunggu cinta seseorang, dan seseorang itu adalah Elo “
                Ilham tertunduk lemas di kursi belajarnya. “ Tapi gue sekarang udah sama Keke Ga, sekarang dia sakit, dia butuh gue di sampingnya. Gue gak bisa ninggalin Keke dalam kondisi seperti ini. Meskipun Vela hingga saat ini masih mengisi sebagian beasr hati gue, tapi gue gak bisa ninggalin Keke, gue pasti bakalan jadi orang jahat kalau gue mentingin Ego gue sendiri”
                “gue juga gak tahu apa yang harus gue lakuin Ga, tapi plis demi gue Ga,  tolong jagain Vela “
                Suasana malam itu hening dan Arga meninggalkan Ilham yang masih lepas dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Cinta, mungkin cinta tak semudah saat diucapkannya. Entah kisah apa yang akan tertulis lagi mulai malam itu.

               
               
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar