Rabu, 18 September 2013

Bla-Blabla

Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan. Semua tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Seperti dalam bio seseorang yang dia tulis kemarin (‘) hari ini (!) besok (?) simple tapi memang benar besok adalah sebuah tanda tanya.

Yakin tidak, masa lalu mempengaruhi pola pikir seseorang ? kalau aku sih percaya, karena sudah mengalami. Masa lalu sebuah cerita yang tertulis dengan tidak sengaja. Tersimpan begitu saja. Dan saat kita mengingat itu, pola pikir kita mulai berubah. Aku bilang bilang masa lalu adalah pengalaman. Dan pengalaman adalah guru yang paling baik. Namun semuanya tergantung personal masing-masing bagaimana menjadikan masa lalu itu sebagai sesuatu yang bermanfaat.

Aku juga tidak terlalu baik soal masa lalu. Aku pikir, aku juga tidak akan bermasalah dengan masa lalu, namun ternyata masa lalu merubah cara berfikirku. Dan itu ternyata malah membuatku terjebak dalam sebuah kebingungan.

Mengakhiri hubungan sepihak, alasannya kenapa ? bukan karena aku selingkuh hingga aku memutuskan sepihak. Namun karena perasaan yang tidak bisa dipaksa untuk membuka hati. Hingga aku tidak pernah tahu bagaimana caranya mengerti pasanganku sendiri.
Dan kala, aku mampu membuka hati untuk orang lain. Kecewa yang kudapat, yah.. sakit sekali benar, dan mulai saat itu  aku beranggapan “Tidak ada garansi jika kamu memcintai orang 100% dia akan mencintaimu 100% juga” dari situlah dalam menjalani hubungan aku tidak pernah mencintai setulus hati. Selalu aku kontrol bagaimana rasa itu tidak sampai mendarah daging.

Hingga pada akhirnya semua aku anggap sama. Dan aku jadi tidak peka dalam menilai seseorang mana itu yang baik, mana itu yang hanya sekedar menjadikanku sebatas pengisi hati untuk melupakan mantan.
Jujur aku capek dengan hubungan yang hatiku sendiri tak bisa berkomitnen. Dan itu juga terjadi karena hampir kebanyakan pasanganku adalah teman twitter atau facebookku. Sehingga seringkali aku beranggapan “This is just Game” karena kita tidak pernah bertemu, dan kalaupun bertemu itu adalah sesuatu yang mungkin terjadi namun  peluangnya saat sedikit sekali.


Aku selalu menaruh harapan besar pada pasanganku. Namun semua kembali pada kuasa Tuhan yang telah mengatur hati ini dan ahti setiap manusia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar