2 bulan sudah Ebi menjalani profesinya sebagai jomblo. Profesi kenapa
mesti profesi barangkali itu suatu pekerjaan, pekerjaan mencintai diri
sendiri, waktu untuk sendiri, bahagia untuk sendiri. Cukup disayangkan
memang jika Ebi harus putus dengan mantannya 2 bulan lalu Fauzy. Cinta
lokasi yang bersemi antara mereka harus diakhiri pada akhirnya. Bukan
sesuatu hal yang Ebi inginkan untuk putus dengan Fauzy. Dilihat meski 2
bulan berlalu Ebi masih merasa sakit kala Fauzy memutuskannya. Ebi tidak
selingkuh, Ebi jujur pada Fauzy, Ebi sayang sama Fauzy, Ebi juga setia
pada Fauzy meski teman"nya tidak suka pada Fauzy.
Entah alasan apa yang membuat Fauzy memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Ebi.
Kala itu Ebi Ulang tahun di usianya yang ke 17, ada suatu masalah
yang membuat Fauzy tersinggung. Hingga membuat tidak ada Komunikasi
diantara mereka. Berkali-kali Ebi menghubungi Fauzy dan meminta maaf,
berkali-kali dia mengirim pesan singkat kepada Fauzy namun tidak ada
balasan 1 pun...
Dan pada hari ulang tahun Ebi, Fauzy tidak juga memberinya ucapan
selamat.. Atau memberinya surprise seperti yang dilakukan pacar pada
umumnya.. Pura-pura marah hingga beberapa hari menjelang hari ulang tahun
pacarnya dan memberi kejutan dengan kue yang sudah dia persiapkan jauh-jauh
hari sebelumnya agar kejutan untuk pacarnya dapat berjalan dengan
sempurna...
Pesan singkat datang terus menerus, mengucapkan selamat kepada Ebi
yang sudah mulai memasuki usia 17 Tahun. Tahun yang spesial seharusnya..
Berkali-kali Ebi melihat dan membaca pesan singkat yang diterimanya,
Tidak ada.. Tidak ada.. Tidak ada.. Tidak ada satupun pesan dari Fauzy,
hingga malam juga semakin larut Ebi pun tertidur. Dia masih berharap
kala dia sedang tidur Fauzy menelfonnya untuk membangunkan Ebi,
mengucapkan selamat ulang tahun.
Tak ada yang lebih Ebi inginkan selain Fauzy, hanya Fauzy, cukup
Fauzy itu akan membuat hatinya akan senang pada hari spesialnya itu.
Perasaan sayang kepada Fauzy memang sangat besar, dia tidak ingin
mengulang kesalahan yang pernah dia lakukan. Ebi tidak sayang sepenuhnya
kepada Bimbim.. Hingga membuatnya selalu menyakiti Bimbim. Ebi tidak
bisa menerima Bimbim apa adanya, selalu saja ada sesuatu hal yang salah
meskipun Bimbim sudah berusaha untuk menuruti semua keinginan Ebi
asalkan Ebi bahagia. Nyatanya ini adalah kesalahan Ebi rasa sayangnya
tidak mampu menjawab rasa sayang Bimbim. Ebi merasa bersalah karena
tidak bisa menyayangi Bimbim sepenuh hatinya.
Satu tahun lamanya Ebi tidak memiliki pacar. Mencari seorang anak
Adam yang dapat dia cintai sepenuh hatinya. Dan jawabannya adalah Fauzy
teman sekelasnya.. Tak disangka Ebi akan pacaran dengan Fauzy padahal
Fauzy selalu menjadi bahan becanda teman-temannya.. Inilah cinta tak
pernah disangka dimana dia akan tumbuh dan kepada siapa dia akan
bersemi...
Cinta Ebi kepada Fauzy sudah berada dalam bagian hidupnya. Sedikit
saja masalah dengan Fauzy dunia terasa runtuh membebani tubuh Ebi.
Sehingga Ebi selalu mengalah pada Fauzy meskipun kadang bukan Ebi yang
salah. Demi menghindari pertengkaran dengan Fauzy apapun akan Ebi
lakukan.. Inilah cinta Ebi yang teramat besar. Cinta yang tak dapat
dikendalikan oleh dirinya maupun orang lain.
Nyatanya cinta Ebi yang besar, tak sebanding dengan cinta Fauzy.
Kala Ebi bangun dari tidurnya segera Ebi lihat handphone yg ada di meja
belajarnya. Tak ada pesan masuk 1 pun. Tak ada pesan dari Fauzy..
Tertegun Ebi memandang tembok yang ada di depannya..
"kemana dia, kemana ? Sebesar apa salahku membuatnya begitu marah
tak menghubungiku. Dan tidak ada pesan untuk memberiku ucapan. Dia tega,
tega sekali. Dia pacarku, atau dia bukan pacarku. Aku merindunya, tapi
dia tak ada.. Tak ada"
Tak ada yang ingin Ebi lakukan pagi itu. Liburan akhir sekolah
membuat Ebi makin malas untuk melakukan aktivitas.. Olahraga pagi yang
umumnya biasa Ebi lakukan, tak ada semangat untuk dia kerjakan.. Hari
itu cerah, langit biru membuat hari itu bagaikan memberi semangat bagi
yang melihatnya kecuali Ebi.. Baginya pagi itu mendung, mendung di dalam
hatinya..
Dengan keadaan baru bangun tidur, Ebi membasuk mukanya dan segera mengambil makanan untuk kucing peliharaannya.
"kucing, kamu enak yaa.. Gak pernah ngalamin yang namanya sakit
hati. Cuman makan, maen, terus tidur... Eummh.. Kamu punya pacar gak ?
Kalau punya aku nitip pesen kalau pacar kamu ulang tahun semarah apapun
kamu sama dia, kamu harus ngasih ucapan selamat.. Sakit tau gak sih
kalau di hari spesial orang yang kita sayang, pacar kita seolah sedang
bermeditasi. Seolah tidur dalam waktu lama. Tak ngasih ucapan
sedikitpun..
Malampun tiba, hati Ebi sudah mulai bisa dia kendalikan. Tak boleh
bersedih, biarlah dengan fauzy dan semua egoisnya.. Tiba-tiba terdengar
motor berhenti di depan rumahnya.
"Fauzy !"
semangat kembali mengisi hati Ebi, sudah lama dia merindukan Fauzy
"Halo bii, apa kabar ?" tanya Fauzy kala sudah bertemu dengan Ebi
"Berhari-hari kamu ngilang tak ada kabar, tiba-tiba kamu tanya kabar". Gerutu Ebi dalam hati
"eumm.. Aku baik, kamu gimana ? Lama gak ada kabar", jawab Ebi
"aku baik, maaf lama gak ngasih kabar sama kamu"
"iyah gak pa-pa, kamu sehat gini wez syukur banget. Ada apa kamu malem" maen kesini, biasanya kan kamu maen game"
"emmm.. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu bi, soal hubungan kita"
JLEBB !!
Tubuh Ebi mulai gemetar, sepertinya Ebi akan tahu jawabannya pada malam ini.
"iya, mau ngomong apa Zy ?"
"bii.. Aku mau kita akhiri hubungan kita"
Daaaarr.... !!
Petir, tembakan seolah menghantam tubuh Ebi.. Persis dengan prediksi Ebi kala Fauzy mengatakan mengenai hubungan mereka.
"kamu serius dengan apa yang kamu katakan barusan"
"iya bii, aku serius. Dan aku juga minta maaf dengan keputusanku ini"
Ebi berusaha tegar, walaupun sebenarnya hatinya menangis sedari
tadi. Dia tidak ingin menangis di hadapan Fauzy, dia tidak ingin Fauzy
menganggap dirinya lemah.
"kalau itu keputusanmu, Ok.. Kita putus mulai saat ini aku juga gak bisa maksa kalau kamu udah gak sayang sama aku"..
"iya bii, aku minta maaf"
"gak masalah kok, asalkan kamu seneng.. Emmh aku ngantuk nih, maaf
bukan niatku mau ngusir tapi beneran aku gak tahan lagi sama mataku"
"oh, yaudah.. Aku pamit pulang dulu ya, selamat malam"..
Sebentar Ebi mengantarkan Fauzy yang sudah menjadi mantan pacarnya malam itu, dan segera Ebi menuju kamarnya menahan air mata yang sedari tadi coba dibendungnya.
"Ebi wanita, Ebi sayang Zy, Ebh gak mau putus sama Zy, Zy jahat, Zy jahat.."
Gadis mungil itu untuk pertama kalinya merasakan bagaimana itu sakit
hati. Cintanya yang terlalu besar membuat dirinya lemah, lemah pada
cintanya sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar