Minggu, 23 Juni 2013

SBMPTN 2013

Selesai sudah perjuangan untuk mengisi soal-soal dalam Ujian SBMPTN tahun ini. 18, 19 Juni 2013 berjuang untuk itu semoga hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Ada di rumah kontrakan membuatku lumayan betah terlebih dengan penghuni rumah yang asik, baik, dan menganggapku sebagai seorang adik dan teman bukan seorang tamu yang umumnya dibuat merasa canggung.

Terbersit keinginan saat melihat peserta SBMPTN datang bersama orang tuanya, terlebih bersama ibu mereka. Bukan karena aku yang ingin terlihat seperti anak mami yang kemana-mana selalu ditemani. Namun terlebih pada doa restu orang tua terlebih ibu yang tahu bagaimana usaha anaknya saat sudah memasuki ruang ujian. Tentulah pastinya ibu akan mendoakan sepanjang anaknya mengikuti ujian.

Namun patutlah aku bersyukur saat Alexander Graham Bell  menemukan telepon sebelum berangkat melalui ponsel adikku aku menelpon ibuku. Ada rasa yang beda, mungkin rasanya itu pertama akali aku menelpon ibuku sepanjang usiaku yang lebih dari 18 tahun. Restu ibu bagiku memang adalah yang terpenting terutama saat menjalani ujian seperti ini.

Sudah menjadi kebiasaan sejak SMA sebelum mulai ujian pasti minta doa ibu, dan sekarang menular kepada adikku. Memang doa ibu sekali-kali jangan pernah dianggap remeh. Memang benar restu ibu juga adalah restu Allah. Ada saja jalan kemudahan yang Allah kasih kalau sudah ibu merestui dengan setulus hati.
Jadi buat teman-teman, mulailah kebiasaan cium tangan orang tua sebelum berangkat, minta doa dan restu orang tua terutama ibu. Namun saat ibu dan bapak tidak merstui pasti akan ada saja halangan meskipun itu sudah kita persiapkan dengan baik.


At last semoga usahaku agar dapat kuliah tahun ini di Perguruan Tinggi Negeri mebuahkan hasil . Setelah setahun lalu gagal kuliah karena tidak mendapat restu orang tuaku. Padahal sudah diterima. Sedih sih iya, cuman inilah yang terbaik. Believe it J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar